Infomalangraya –
MALANG KOTA – Pemkot Malang kembali merencanakan beberapa perubahan di koridor Kajotengan Heritage. Setidaknya, ada tiga rencana yang disusun pemkot untuk mengoptimalkan kawasan tersebut. Di antaranya penataan kabel, “menghidupkan” ruko-ruko yang kosong, dan menyiapkan event rutin tiap bulan.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, sejauh ini sudah ada calon investor yang siap bekerja sama untuk memanfaatkan ruko yang kosong. Mereka akan menanamkan modalnya di ruko-ruko tersebut. Dari pantauan wartawan koran ini, saat ini masih ada sekitar 10 sampai 15 ruko yang belum dimanfaatkan.
”Semuanya yang belum berfungsi sudah ditawarkan ke investor dan sudah ada yang mau berinvestasi. Jadi ini akan dimaksimalkan ruko-ruko atau tempat bangunan heritage yang masih belum difungsikan,” ujar Sutiaji, kemarin. Upaya pemkot menggandeng investor itu karena ada potensi yang besar di kawasan tersebut.
Koridor Kajoetangan Heritage hampir setiap hari ramai pengunjung. Sutiaji berharap, dengan adanya kerja sama itu, kawasan Kajoetangan bisa semakin ramai. ”Mungkin nanti ruko yang kosong bisa diisi distro (tempat jual pakaian) yang branded. Sehingga semakin meramaikan kafe yang ada di sini,” tuturnya.
Lebih lanjut, untuk meningkatkan estetika di Kajoetangan, Sutiaji juga sudah merencanakan penanaman kabel. Kabel listrik yang masih berseliweran, dinilai cukup mengganggu pemandangan di sana. Dia memastikan, kabel-kabel tersebut bakal ditanam di bawah tanah.
”Kemarin sudah diperkirakan anggarannya, kemungkinan pada APBD perubahan kami anggarkan,” papar Sutiaji. Namun dia belum bisa memastikan berapa kebutuhan anggaran pastinya. Kemungkinan berada di angka Rp 12,5 miliar.
Kemudian, rencana selanjutnya yakni mengadakan event rutin tiap bulan. Dengan tajuk Padang Bulan. Itu dilakukan untuk memfasilitasi warga di sekitar kawasan Kajoetangan Heritage. Mereka rencananya akan mengisi acara tersebut. ”Kami akan coba dulu dengan acara Malang 109. Jika ini berhasil, nanti akan ada acara rutin di sini,” tutur Sutiaji.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Djulharjanto menambahkan, rencana pembangunan ducting atau instalasi kabel bawah tanah sudah ada kajiannya.
Dandung mengaku akan berkoordinasi kembali terkait anggaran yang dikeluhkan PLN. Serta kemungkinan, galian instalasi bawah tanah akan dilakukan sendiri oleh PLN. ”PLN tentunya juga punya perhitungan dan kriteria sendiri (dalam menata kabel). Tentu itu akan kami koordinasikan lagi,” tandasnya. (adk/by)