IMR – Calon Bupati Malang, HM Sanusi, meminta kepada warga Kabupaten Malang. Untuk tidak terpengaruh terhadap berita hoaks, hingga fitnah yang banyak beredar di media sosial.
Paslon nomor urut 1 dalam Pilkada Malang 2024 ini juga mengajak semua pendukung Salaf, untuk ikut bersama-sama melawan hoaks dan fitnah tersebut. Dengan cara menyampaikan sukses Sanusi selama memimpin Kabupaten Malang selama ini.
“Saya dicalonkan kembali menjadi Bupati Kabupaten Malang, bersama Bu Nyai Hj. Lathifah Shohib, nomor urutnya nomor satu, dipilih lagi ya ibu-ibu. Nomer siji, yang terbaik itu hanya satu nggeh,” ucapnya diiringi gemuruh ratusan para simpatisan, saat Tumpengan Hari Santri Nasional (HSN) yang diadakan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Malang, di area kediaman H Sucipto pemilik usaha Keripik Lumba-Lumba Turen.
Pria asli Malang yang kerap disapa Abah Sanusi ini, meminta restu kepada seluruh simpatisan yang hadir dalam agenda tersebut. Agar pada 27 November 2024, semua masyarakat Kabupaten Malang, memilih nomor 1.
“Yang penting kita nanti berprinsip seperti dalam Al Quran. Kita diminta untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah dan jangan kita tolong menolong dalam keadaan dosa dan permusuhan adu domba.”
“Sekarang lagi ngetrend adu dombanya lewat medsos, sehingga didalam medsos ada aliran ahlul fitnah wal jamaah. Saya difitnah korupsi Pokmas padahal Pokmas itu urusannya provinsi, tidak ada urusannya dengan Kabupaten,” ucapnya.
Ditambahkan, Allah pemilik kekuasaan dan memberikan keluasan kepada yang dikehendaki dan mencabut kekuasaan dari yang dikehendaki.
Allah memuliakan orang yang dikehendaki dan menghinakan orang yang dikehendaki dan ditangan Allah itu yang terbaik.
“Maka dari itu, doa dari panjenengan menentukan saya jadi Bupati apa nggak.”
“Jadi Ikhlas nggeh, nanti doakan seluruh masyarakat Kabupaten Malang yang punya hak pilih, pilih nomor 1,” tegasnya.
Abah Sanusi juga mengatakan, apabila terpilih berjanji memperjuangkan insentif untuk para guru Diniyah, yang sebelumnya hanya Rp300 ribu bakal dinaikkan menjadi Rp500 ribu selama satu tahun.
“Nanti kalau Allah nakdir saya (jadi Bupati), saya akan perjuangkan insentifnya sama dengan guru SD dan SMP.”
“Sesuai dengan data guru Diniyah Madin, jumlahnya yakni 1224. Jadi data itu nanti yang kita anggarkan. Karena saya santri, harus ngopeni para santri,” tandas pria kelahiran 20 Mei 1960 ini.
Dirinya menambahkan, kualitas pendidikan ini benar-benar harus ada manfaatnya untuk warga Kabupaten Malang.
Apalagi nantinya, diperkirakan PAD Kabupaten Malang, mencapai Rp1,135 triliun. Yang jumlahnya jauh lebih besar ketimbang Banyuwangi, yang hanya Rp500 miliar.
Kepada para simpatisan, Abah Sanusi juga sudah merencanakan membangun masjid besar di Kepanjen . Di atas tanah seluas dua hektar yang sudah dibebaskan.
“Nanti angan-angan saya, cita-cita saya, walaupun gak sama tapi mirip-mirip Masjid As Sayid di Solo, kita akan bangun di pertigaan Jalibar.”
“Juga gedung Kesenian di sebelah kantor DPRD, dengan luas satu hektar, yang bisa menampung 5.000 orang. Sesuai arahan Bappenas, untuk mencukupi kesenian di wilayah Kabupaten Malang ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua FKDT Nasrul Marwazi mengatakan, agenda kali ini adalah rutin dilakukan. Yakni tradisi 99 tumpeng setiap gelaran HSN, yang diadakan di Aula Lumba-Lumba di Kecamatan Turen.
Menurutnya, ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk beristighosah bersama agar kedepannya bisa berjuang untuk nilai-nilai Aswaja.
“Alhamdulillah, berkat kepemimpinan Abah Haji Sanusi, jadi inspirator bagi kami bisa mengkoordinir kebersamaan kekompakan seluruh Madrasah Diniyah yang ada di Kabupaten Malang,” tegas Nasrul Marwazi. (*/Ra Indrata)