IMR – Banyak Jalan Rusak di Malang Selatan, Karena Topografinya Berbukitan

MALANG RAYA11 Dilihat

IMR – Kondisi jalan di wilayah Kabupaten Malang, yang mengalami kerusakan parah ada di wilayah selatan.

Penyebab kerusakannya karena beberapa faktor. Diantaranya karena banyak kendaraan bertonase bahkan muatannya melebihi ketentuan. Masih ditambah kondisi hujan dengan intensitas tinggi.  

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Bina Teknis Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, Edwin Arief Fachrudin, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk. Yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM, Selasa (4/2/2025).

“Sejauh ini ada tiga kategori jalan rusak. Rusak ringan berarti jalannya mulai retak retak saja. Rusak sedang berarti kerusakan sudah mulai agak melebar mencapai 40 persen.”

“Sedangkan rusak berat berarti kondisi aspal sudah sampai mengelupas bahkan dasarnya terlihat. Belum lagi hampir setiap jarak jalan terpantau berlubang,” katanya.

Dinas PUBM sendiri, kata Edwin, juga sedang mempersiapkan untuk perbaikan drainase yang ada. Karena drainase menjadi hal yang penting, untuk menjaga kondisi jalan.

Pihaknya sudah menyiapkan,di tahun 2024 perencanaan drainase jalan  sampai rehabilitasi jalan, untuk pengerjaan 2025 awal. Tapi karena ada beberapa kendala, sehingga tidak berjalan sepenuhnya.

“Kami berharap pada 2025 ini, perbaikan secara bertahap, bisa dilakukan untuk drainase.”

“Pengecekan drainase berfungsi atau tidak, juga dilakukan melalui program Normalisasi Saluran yang dilakukan masif,” jelas Edwin.

Tidak itu saja, Edwin juga menyebut jika DPUBM melakukan pengeprasan bahu jalan. Agar jadi kemiringan jalan untuk memastikan air dari bahu jalan sampai ke drainase.

DPRD Kota Malang sendiri, juga mendorong Pemerintah Kabupaten Malang, tidak hanya fokus pada perbaikan jalan saja. Tetapi juga memperhatikan kondisi drainasenya.

Kata Ketua Komisi 3 DPRD Kab Malang, Tantri Bararoh, akan menjadi percuma kalau hanya fokus pada perbaikan jalan. Karena akan kembali cepat rusak, kalau drainasenya tidak diperhatikan.

Tantri mengingatkan, pada dasarnya dewan akan selalu hadir untuk masyarakat. Begitupun pemerintah daerah. Tapi diharapkan masyarakat juga punya kesadaran untuk pemeliharaan jalan.

Sementara itu, pakar transportasi ITN Malang, Ikrar Nusa Sebayang memandang, untuk wilayah Kabupaten Malang, yang sering kali mengalami kerusakan berulang memang di wilayah Malang Selatan.

Penyebabnya, kata Nusa, karena kondisi topografinya yang berbukitan dan stabilitas tanahnya kurang bagus.

“Selain itu, banyaknya truk muatan hasil perkebunan seperti tebu yang berlebihan, juga mengakibatkan jalan cepat rusak.”

“Maka dari itu, perlu juga perhatian pemerintah sampai kesadaran masyarakat untuk menjaga,” sebutnya.

Dicontohkan, ketika ingin mengangkut muatan disesuaikan standarnya.

Sedangkan persoalan untuk Dana Alokasi Khusus (DAK), yang bisa diajukan ke pemerintah pusat, kata Nusa, memang perlu ada indikator khusus. Karena tujuan pemerintah pusat adanya pemerataan.

“Kalau Kabupaten Malang tidak masuk kriteria, ini sebenarnya jadi hal baik. Tinggal kedepannya dari sisa 20 persen kerusakan di Kabupaten Malang ini, diperbaiki secara bertahap sampai 0 persen,” kata Nusa Sebayang. (Wulan Indriyani/Ra Indrata)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *