IMR – Dari kasus kanker serviks, 95 persen penyebabnya karena human papiloma virus (HPV). Bahkan di Indonesia, kanker ini juga menjadi penyumbang angka kematian yang cukup besar.
Kanker serviks atau kanker leher rahim, terjadi karena penumbuhan sel-sel ganas yang tidak terkendali di leher rahim.
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus human papilloma virus (HPV) risiko tinggi. HPV adalah virus yang sangat umum dan dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau kontak kulit genital
Ketua Divisi Tumbuh Kembang FKUB RSSA Malang, Dr. dr. Ariani, saat menjadi narasumber talkshow di program Idjen Talk, yang disiarkan langsung Radio City Guide 911 FM menyebutkan, di Indonesia setiap jamnya ada 26 kematian akibat kanker serviks. Dengan 95 persen kanker serviks disebabkan Human Papiloma Virus (HPV).
Kata Ariani, kanker serviks terjadi ketika sel terserang HPV. Kalau tidak terdeteksi secara dini dan tidak diobati dengan benar, akan menjadi sel kanker.
Karena itu, katanya, vaksinasi HPV sejak usia dini penting dilakukan. Untuk mengurangi kasus kanker serviks.
Selain itu, efektivitas vaksinasi HPV mencapai 77 sampai 83 persen, yang dibarengi dengan screening sejak dini.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Malang, memasnag target ribuan siswi SMP, akan mendapatkan vaksin HPV.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif, menyampaikan, sejak tahun 2023 Dinkes sudah melakukan vaksinasi HPV untuk siswi kelas 5 dan 6 SD. Stau anak perempuan usia 11 dan 12 tahun.
“Vaksinasi HPV dilanjutkan untuk siswi kelas 9 SMP atau anak perempuan usia 15 tahun, dengan sasaran penerima vaksin HPV mencapai 6.500 orang, yang ditargetkan selesai Desember 2024,” jelas Kadinkes.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan dokter konsultan, untuk menjaga kesehatan penerima vaksin HPV, setelah vaksinasi dan meminimalisir kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). (Anisa Afisunani/Ra Indrata)