MALANG POST – Raut wajah Kabul, pedagang hewan kurban musiman di Kota Batu tak seceria Idul Adha biasanya. Pasalnya penjualan pada hari raya kurban tahun ini merosot signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sejumlah faktor disebut menjadi penyebab, mulai dari lesunya perekonomian dan naiknya biaya hidup, hingga akhirnya berdampak pada daya beli masyarakat. Jika di presentase, penurunan penjualan hewan kurban tahun ini mencapai 40 persen.
“Contohnya jika biasanya penjualan hewan kurban bisa laku 50 ekor, saat ini hanya laku sekitar 30 ekor,” ungkap Kabul, Senin (9/6/2025).
Kabul sendiri telah berjualan hewan kurban sejak 20 Mei 2025 lalu di Jalan Sultan Agung, Kota Batu. Dia melihat, selain faktor lesunya ekonomi, penurunan pembelian juga disebabkan karena saat ini lebih banyak masyarakat yang berkurban sapi secara patungan dibandingkan kambing.
”Kondisi ini tidak hanya saya saja yang merasakan. Pedagang kambing lain juga iku merasakan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kabul juga menyampaikan, biasanya pemesanan mulai meningkat H-7 Idul Adha. Namun hal tersebut tidak dirasakannya pada Idul Adha tahun ini. Kemudian penyebab utama turunnya penjualan adalah kenaikan harga hewan kurban akibat mahalnya harga pakan dan ongkos distribusi.
“Kambing kurban yang saya jual sebagian merupakan hasil ternak saya sendiri. Lalu sebagian lainnya saya datangkan dari peternak di Blitar,” ungkapnya.
MEROSOT: Penjual hewan kurban musiman di Kota Batu mengeluhkan merosotnya penjualan pada Idul Adha tahun ini, sejumlah faktor ditengarai jadi penyebab. (Foto: Ananto Wibowo/Info Malang Raya)
Harga kambing yang dijual Kabul bervariasi. Mulai dari Rp3 juta hingga Rp10 juta per ekor. Tergantung besar atau kecilnya kambing tersebut. Kabul juga memastikan, semua kambingnya telah memenuhi syarat sebagai hewan kurban, salah satunya telah berumur lebih dari satu tahun.
Sementara itu, menyikapi merosotnya penjualan hewan kurban pada Idul Adha tahun ini, Wali Kota Batu, Nurochman menyampaikan, sesuai arahan presiden pemerintah daerah akan terus memberikan ruang dan kebijakan untuk para peternak lokal.
“Pak Presiden, Prabowo Subianto punya komitmen luar biasa untuk masyarakat. Maka kedepannya, kami pemerintah daerah akan memberikan pendampingan, edukasi dan bantuan untuk para peternak di Kota Batu,” ujarnya.
Melalui cara tersebut, Cak Nur sapaan Nurochman berharap, pertumbuhan ekonomi di Kota Batu benar-benar dari masyarakat yang ada di bawah, salah satunya dari para peternak.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto menambahkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan ketat terhadap hewan-hewan kurban jauh sebelum pelaksanaan Idul Adha. Pemeriksaan dilakukan sejak sepekan sebelumnya di 12 titik penjualan hewan kurban di Kota Batu.
“Dari hasil pemeriksaan bidang peternakan di lapak pedagang maupun kandang peternak, seluruh hewan dinyatakan sehat dan layak untuk disembelih. Tidak ditemukan adanya gejala penyakit atau kondisi yang tidak memenuhi syarat sebagai hewan kurban,” ujarnya.
Heru juga menegaskan, bahwa upaya preventif juga dilakukan dengan pemberian vitamin kepada hewan-hewan kurban, guna memastikan kondisi kesehatan tetap terjaga hingga hari penyembelihan.
Pihaknya juga memastikan bahwa Kota Batu aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kesehatan hewan kurban.
Pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang berasal dari bantuan pemerintah.
“Proses pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari saat pembelian, sebelum pemotongan (antemortem), hingga distribusi daging ke masyarakat. Ini kami lakukan demi menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam merayakan Idul Adha,” tutupnya. (Ananto Wibowo)