IMR – Pertamax Pertamina Bikin Trauma, Sebagian Warga Kota Malang Beralih ke SPBU Swasta

MALANG RAYA27 Dilihat

IMR – Kejaksaan Agung (Kejagung) RI telah menetapkan Riva Siahaan, Dirut PT Pertamina Patra Niaga, sebagai tersangka pada Senin 24 Februari 2025.

Riva menjadi tersangka yang terlibat kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.

Atas penetapan tersebut, kemudian berkembang isu yang menyebutkan terdapat produk Pertamax dioplos Pertalite. Kejagung menegaskan kasus ini adalah masalah pembelian RON 90 dan RON 92, bukan Pertamax dioplos Pertalite.

Pada produk Pertamina, RON 90 ialah Pertalite. Sedangkan RON 92 adalah Pertamax. RON 90 termasuk jenis bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan sebesar 90.

Terkait pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dengan Pertalite membuat sejumlah masyarakat di tanah air merasa resah tak terkecuali di Malang Raya sendiri.

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk Pertamax milik Pertamina pun semakin dipertaruhkan. Pasalnya, banyak yang mulai ragu dan memilih untuk mencari SPBU lain.

Salah satu warga, Antok, yang berprofesi sebagai pengusaha di Kota Malang mengaku khawatir dengan BBM Pertamax yang ia gunakan selama ini merupakan hasil oplosan.

“Sejak ada berita itu, saya mulai berpikir dan merasa rugi. Jangan-jangan yang saya beli selama ini adalah Pertalite tetapi dijual dengan harga Pertamax,” ujarnya kepada reporter Malang Post.

Antok pun mengaku kini mulai berpikir untuk beralih menggunakan Pertalite. Karena merasa tidak ada jaminan terhadap kualitas Pertamax.

“Lebih baik pakai bbm swasta saja, karena belum ada kepastian apakah Pertamax yang dijual benar-benar murni,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Saipul warga Jalan Bunga Kumis Kucing, yang juga mengungkapkan kekecewaannya.

Ia merasa tertipu karena telah membeli Pertamax dengan harga yang lebih mahal tetapi ternyata ada dugaan oplosan.

“Kesal saja rasanya, sudah beli mahal-mahal ternyata oplosan. Sekarang saya beralih ke BBM non pemerintah saja biar aman,” ujarnya.

Sementara itu akibat kasus tersebut, sejumlah SPBU swasta diuntungkan. Beberapa SPBU swasta di Kota Malang tersebut mendadak ramai hingga antre mengular. Ada tiga lokasi yang mendadak viral, karena banyaknya antrean pembelian BBM.

Tiga lokasi ini berada di SPBU BP Jalan Panglima Sudirman, SPBU Shell di kawasan Jalan Kawi, dan juga SPBU BP jalan Terusan Soekarno-Hatta (Suhat) Kota Malang. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *