IMR – Salah satu program Bupati Malang, HM Sanusi, di dalam kepemimpinan periode 2025-2030, adalah meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Malang. Diantaranya dengan membuat 27 sekolah unggulan di setiap kecamatan.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, kemarin pagi di Ruang Anusapati, dilaksanakan audiensi bersama Wakil Rektor I dan Wakil Rektor IV Universitas Negeri Malang. Serta jajaran akademisi Universitas Negeri Malang.
Wakil Bupati Malang, Hj. Lathifah Shohib, memimpin langsung audiensi dengan agenda Presentasi tim Universitas Negeri Malang, terkait Konsep Penyiapan Sekolah Unggulan di Kabupaten Malang.
Hadir di kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang.
Juga ikut serta 30 Kepala SMP Calon Sekolah Unggulan dan Ketua Korwil Pendidikan se Kabupaten Malang.
”Syukur alhamdulillah, sesuai arahan Bapak Bupati Malang, kegiatan pagi ini digelar dalam rangka mempersiapkan generasi-generasi unggul, yang kelak akan memimpin Kabupaten Malang. Melalui SDM yang diawali dengan mempersiapkan Sekolah Unggulan untuk tingkat SMP.”
“Dengan hadirnya Sekolah Unggulan ini, akan menjawab tantangan bahwa di Kabupaten Malang, juga berdiri SMA Taruna Nusantara. Sehingga semua siswa SMP di Kabupaten Malang, harus bisa bersaing mengikuti seleksi masuk di SMA Taruna Nusantara. Tentunya dengan memiliki nilai dan prestasi yang sesuai persyaratan dan ketentuan di SMA Nusantara,” tegas Wabup Lathifah Shohib, saat membuka audiensi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Darmadi, menyebut, pihaknya siap mendukung langkah Pemkab Malang, untuk menyiapkan sekolah unggulan di tingkat SD dan SMP seperti yang digagas Bupati Malang, sebagai pondasi mencetak dan melahirkan SDM unggul.
Diakuinya, dengan keberadaan SMA Taruna Nusantara di Kabupaten Malang, melecut dan memberikan semangat bagi Pemerintah Kabupaten Malang, berpartisipasi menyumbang siswa-siswa untuk bisa masuk diterima di SMA Taruna dan di sekolah dengan jenjang lebih tinggi di Malang Raya.
”DPRD nantinya akan hadir dengan peran mengawasi dan mendukung terkait budgeting.”
“Mari kita mulai dengan menciptakan Sekolah Unggulan di tingkat dasar. Yakni SD dan SMP. Karena masuk dalam wewenang dari Pemerintah Kabupaten Malang.”
“Oleh karena itu, mari bersama-sama mendidik dan mempersiapkan generasi unggul sejak di tingkat SD hingga SMP, sebagai pondasi anak-anak kita bisa berprestasi baik di bidang akademik dan lainnya,” kata Darmadi.
Sebelumnya Abah Sanusi, sapaan akrab Bupati Malang, menyampaikan dalam periode keduanya memimpin Kabupaten Malang ini, pihaknya memasang target 27 sekolah unggulan untuk tingkat SD dan SMP.
Sekolah-sekolah unggulan tersebut, tersebar di setiap kecamatan. Dengan masing-masing kecamatan minimal punya satu sekolah unggulan SD dan SMP. Untuk tahun ini, targetnya di level SMP.
“Untuk sekolah unggulan SD, rata-rata nilainya harus 99. Sedangkan yang tingkat SMP, tidak hanya unggul dalam sisi akademik saja, tapi juga unggul dari sisi penguasaan bahasa.”
“Yang SMP harus bisa Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, Jepang dan Mandarin,” tegas pria asal Gondanglegi ini.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Malang mendapat dukungan penuh dari Universitas Negeri Malang.
Bahkan nota kerjasama sudah diteken antara Bupati Malang dengan Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Hariyono.
Nantinya Universitas Negeri Malang, bakal menurunkan para profesor-nya untuk langsung turun mengajar ke sekolah-sekolah unggulan tersebut.
“Selama ini dengan adanya zonasi, menjadikan semua sekolah disamaratakan. Sedangkan kemampuan setiap siswa tidak sama. Ada siswa yang memang sudah diberi keunggulan sejak dini,” sebut Abah Sanusi.
Karena itulah, dengan adanya rencana penghapusan zonasi, Abah Sanusi sudah menyiapkan sekolah unggulan di Kabupaten Malang. (*/Prokopim/Ra Indrata)