IMR – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngantang, diresmikan penggunaannya oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, Senin (10/3/2025).
Hanya saja, rumah sakit tipe D itu, masih belum bisa melayani pasien BPJS Kesehatan. Karena dari empat pelayanan dasar, tinggal satu dokter spesialis yang belum dimiliki. Yakni dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi atau Spesialis Kandungan.
“Kami sudah punya dokter spesialis bedah umum (dr. Sakinah Baraja), dokter spesialis anak (dr. Anisa Hasanah) dan dokter spesialis penyakit dalam (dr. Amirah).”
“Terkait kebutuhan dokter spesialis ini, kami masih kurang satu dokter lagi. Mudah-mudahan target kami di bulan Maret ini terselesaikan. Sehingga April itu, harapannya dengan punya empat dokter spesialis pelayanan dasar ini, kami bisa bekerjasama dengan BPJS,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg. Ivan Drie, MMRS.
Penegasan itu disampaikannya, saat memberikan sambutan dalam peresmian RSUD Ngantang. Dihadapan Wakil Gubernur Jawa Timur, Bupati dan Wakil Bupati Malang, serta undangan lainnya di RSUD Ngantang di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Selain itu, sesuai dengan komitmen Bupati Malang, tambah Ivan Drie, terkait dengan pemenuhan kebutuhan sarana, alat dan bahan medis ini, akan secara terus menerus ditingkatkan. Guna memenuhi layanan yang lebih representatif. Hingga mampu memenuhi kebutuhan layanan masyarakat, khususnya di wilayah Kasembon, Pujon dan Ngantang.
“Pemkab Malang, sangat concert terhadap pembangunan kesehatan. Hal ini sudah menjadi grand desain. Di wilayah Kabupaten Malang, kita punya RSUD Lawang di sisi utara. Di sisi barat, kita punya RSUD Ngantang. Lalu di selatan, kita punya RSUD Kanjuruhan.”
“In Sya Allah ke depannya, Pemerintah Kabupaten Malang akan membangun rumah sakit di daerah tenggara. Yakni di sekitar Dampit,” tambah dokter gigi teladan tingkat Provinsi Jatim tahun 2018 ini.
Semua itu dilakukan, sebut pria yang juga vokalis ini, untuk mendekatkan akses pelayanan, khususnya di fasilitas kesehatan tingkat lanjut bagi masyarakat Kabupaten Malang.
DI RSUD: Wakil Gubernur Jatim, Bupati Malang, Kadinkes Prov. Jatim dan undangan lainnya, ketika meninjau salah satu ruangan di RSUD Ngantang. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
Sementara itu terkait dengan implementasi cek kesehatan gratis, jelas drg. Ivan, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang sudah melakukan lebih awal. Karena secara nasional, baru digelar pada 10 Februari 2025 lalu.
“Tepatnya tanggal 3 Februari, kita mendahului kota lain di Jawa Timur. Mulai dari simulasi sampai dengan aplikasinya,” tandasnya.
Hanya saja, ketika pemeriksaan gratis itu dilakukan masih belum bisa optimal, sesuai dengan jenis layanannya. Karena sistematika pendaftaran, pencatatan dan pelaporan saat itu, masih dalam proses maintenance dari Kementerian Kesehatan. Tapi sekarang sudah tidak ada masalah.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, ketika mendengar RSUD Ngantang masih kekurangan satu dokter spesialis, untuk bisa memenuhi pelayanan dasar. Yang menjadi salah satu syarat untuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, langsung menawarkan solusi.
“Pak Erwin (Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Kadinkes Prov. Jatim) bisa nyarikan, nggak?”
“Tolong dibantu. Kalau Obgin (spesialis Obstetri dan Ginekologi) In Sya Allah banyak,” sebut Emil dari atas mimbar, saat memberikan sambutan.
Mantan Bupati Trenggalek ini cukup optimis, pemenuhan dokter spesialis obstetri dan ginekologi akan bisa terpenuhi sebelum tenggat waktu yang ditargetkan. Yakni pada April 2025 mendatang, hingga pasien RSUD Ngantang bisa dilayani oleh BPJS Kesehatan.
“Karena sebenarnya stok SDM di Jawa Timur ini sangat memadai. Dan ini (RSUD Ngantang, Red.) tidak jauh-jauh banget lokasinya. Kira-kira nanti dokter spesialis itu bisa berbagi praktik di tempat lain,” sebut Wagub Emil.
Kondisi tersebut memang harus menjadi perhatian khusus, karena Emil akan sangat menyayangkan, jika sampai RSUD Ngantang tidak bisa melayani BPJS Kesehatan.
“Karena saat ini siapa sih yang tidak memakai BPJS Kesehatan. Walaupun untuk cek kesehatan gratis, kalau ada masyarakat yang berkategori golongan ekonomi tertentu, juga bisa menggunakan SKPM, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis,” tandas Emil Dardak.
Ditempat yang sama, Bupati Malang, HM Sanusi, juga menjelaskan, RSUD Ngantang berstatus Tipe D, dengan kapasitas pasien rawat inap hingga 50 bed.
Peresmian RSUD Ngantang tersebut, sekaligus launching layanan kesehatan gratis di Puskesmas Pujon. Yakni berupa cek kesehatan dan persalinan khusus warga miskin di seluruh wilayah Kabupaten Malang.
Saat ini, Pemkab Malang kini telah memiliki tiga RSUD. Yaitu RSUD Kanjuruhan yang berada di pusat Ibu Kota Kepanjen, RSUD Lawang di wilayah Malang Utara, dan RSUD Ngantang berada di wilayah Malang Barat.
“Pelayanan kesehatan untuk masyarakat Kabupaten Malang di tiga RSUD seluruhnya dibiayai Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Dengan begitu, diharapkan bisa menjamin pelayanan kesehatan seluruh masyarakat Kabupaten Malang. Terutama bagi masyarakat miskin, dapat tercover layanan kesehatan. Tapi bagi warga yang mampu kami arahkan untuk ikut BPJS Mandiri,” tegasnya. (Ra Indrata)