IMR – Serunya Berburu Jamur Barat di Wajak: Hanya Tumbuh di Musim Hujan Enggan Dijual

MALANG RAYA12 Dilihat

IMR – Setiap hujan angin melanda Malang Raya bukan hanya berpotensi bencana alam. Melainkan bisa membawa berkah bagi warga setempat.

Seperti di Kabupaten Malang di penghujung musim hujan yang biasanya disertai angin kencang itu, menjadi waktu yang tepat untuk berburu jamur barat.

Masyarakat bisa menyebut jamur liar ini dengan nama jamur barat. Jenisnya hanya tumbuh di bawah pepohonan hutan pada periode tertentu. Antara akhir Desember hingga akhir Februari.

Jamur barat biasanya muncul dengan subur di area yang lembab. Tepatnya di bawah pohon-pohon besar yang ada di tepi hutan.

Bagi masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan Kabupaten Malang atau Kota Wisata Batu, pasti memanfaatkan kesempatan ini untuk berburu jamur yang dianggap sebagai harta karun alam tersebut.

Serunya, jika beruntung dalam sehari, mereka bisa membawa pulang hingga 10 kilogram jamur barat. Meski terlihat mudah, berburu jamur barat ternyata tidak semudah yang dibayangkan.

Lokasi tumbuhnya jamur ini cukup sulit ditemukan, dan tidak semua tempat yang lembab di bawah pohon bisa menjadi tempat tumbuhnya. Sinar matahari juga berperan penting dalam keberadaan jamur ini.

4761de95 642a 415f a49f d6a42ede6436
IMR - Serunya Berburu Jamur Barat di Wajak: Hanya Tumbuh di Musim Hujan Enggan Dijual 2

Faza, seorang pemuda Desa Sukoanyar Wajak Kabupaten Malang menjelaskan. Bahwa tempat-tempat yang lebih banyak terkena sinar matahari biasanya tidak cocok untuk jamur ini.

“Jamur ini cenderung tumbuh di area yang tidak terlalu banyak terkena sinar matahari. Tapi, meskipun sudah tahu tempatnya, belum tentu ada jamur di sana,” ujarnya, Rabu (12/2/2025).

Setiap musim hujan yang disertai angin,, Faza memiliki beberapa lokasi favorit untuk berburu jamur barat. Dalam satu kali berburu, ia bisa mendapatkan satu kantong plastik penuh jamur. Pada kesempatan tertentu, hasilnya bisa mencapai 5 kilogram.

Meskipun jumlah yang didapat bisa bervariasi, Faza beserta teman-temannya merasa senang dan cukup dengan apa yang didapat. Jamur tersebut biasanya dimakan bersama keluarga dan teman-teman.

Rasa jamur barat lebih nikmat dibandingkan jamur tiram yang biasa dibudidayakan. Cukup digoreng, jamur ini memiliki rasa gurih yang khas. Teksturnya yang lebih keras juga menambah kenikmatan saat menyantapnya.

“Rasanya mirip dengan jamur trucuk, cuma ini lebih alot sedikit. Tapi itu justru yang membuatnya enak,” ungkapnya.

Tak hanya nikmat, jamur barat juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Di pasar setempat, harga jamur barat bisa mencapai Rp 65 ribu hingga Rp 75 ribu per kilogram.

Meski harganya cukup mahal, Faza memilih untuk tidak menjualnya dan lebih memilih menikmatinya sendiri.

“Karena susah mencarinya, jamur ini hanya ada saat musim hujan. Rasanya gurih meski tanpa garam, dan kaya akan protein serta zat besi. Jadi, lebih baik saya makan sendiri,” tuturnya.

Selain itu menurutnya jamur barat ini bukan hanya dikenal karena rasanya yang lezat, tetapi juga dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Dengan kandungan nutrisi yang tinggi, jamur ini menjadi pilihan makanan yang sehat dan bergizi bagi masyarakat sekitar. (M Abd Rachman Rozzi-Januar Triwahyudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *