IMR – Sebagai negara tropis dan negara pertanian, harusnya buah-buah di Indonesia, bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Karena banyak buah yang justru hanya ada di Indonesia. Seperti manggis, buah naga, salak, nanas, berbagai jenis jambu dan ratusan jenis pisang.
Terpenting untuk bisa menjadi tuan rumah, adalah mengedepankan kualitas terlebih dahulu. Ketimbang hanya sekadar kuantitas.
“Buah-buahan itu yang penting adalah kualitas. Jangan kejar berapa ton. Tapi apakah petani kita sudah siap menghasilkan buah-buahan yang berkualitas. Tidak hanya untuk kualitas di Indonesia, tapi kalau bisa di ekspor, ya harus dikirim ke luar negeri,” kata CEO PT Sewu Segar Nusantara (SSN), Cindyanto Kristian, saat hadir di HUT ke-29 perusahaan dengan merek dagang Sunpride ini, di Desa Pakel, Kecamatan Gucialit, Lumajang, Sabtu (7/12/2024).
Karena itu, lanjutnya, jika Indonesia sudah menghasilkan buah-buah berkualitas. Yang rasanya enak, tidak gunakan obat-obatan terlarang, bisa disajikan dengan segar serta dengan harga bersaing. Maka, ketika itulah buah-buah di Indonesia, bakal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
KETERANGAN: CEO PT Sewu Segar Nusantara (SSN), Cindyanto Kristian, bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang (kiri) dan perwakilan petani binaan (kanan). (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
“Kami sendiri, terus berkomitmen untuk menyajikan produk buah segar berkualitas tinggi hingga sampai ke tangan konsumen.”
“Menjaga kesegaran buah, tentu tidak sekadar upaya sesederhana yang hanya dilakukan setelah proses panen dan dibawa ke pasar. Tapi harus dimulai sejak pemilihan bibit yang tepat, menanam dan merawatnya dengan baik. Tahap panen juga harus benar dan dilakukan di usia yang tepat,” tegasnya.
Belum lagi, lokasi sentra perkebunan dan pertanian buah, yang terkadang cukup jauh dari titik kota. Mengharuskan pendistribusian logistik, dilakukan secepat mungkin. Sgar kesegaran buah masih terus terjaga.
“Ini memang menjadi tantangan. Bagaimana agar hasil panen bisa segera sampai kepada konsumen dalam keadaan segar. Tentunya dengan menyediakan angkutan logistik yang benar dan baik juga. Itu telah kami lakukan,” tambahnya.
Karena alasan-alasan itulah, kata Cindyanto, kenapa perayaan ulang tahun ke-29 Sunpride, digelar di Lumajang, yang memang dikenal sebagai ‘Kota Pisang’. Yang menjadi salah satu sentra penghasil pisang mas terbesar di Indonesia dan sudah menembus pasar internasional.
“Selain itu, kolaborasi kami dengan masyarakat dan pemerintah daerah sudah berlangsung sejak lama.”
“Hari ini, perusahaan kami punya satu keinginan yang cukup mulia. Yakni meningkatkan kesejahteraan desa dan membawa hasil buah-buahan yang berkualitas, tidak hanya ke pasar-pasar sekitar, tapi juga ke pasar global,” tegas pria berkacamata ini.
CSR: Cindyanto Kristian, menyerahkan bantuan alat pertanian dan motor Viar kepada perwakilan petani binaan di Lumajang. (Foto: Ra Indrata/Malang Post)
Sunpride juga percaya, sebut Cindyanto, petani yang sejahtera, merupakan kunci kesuksesan perusahaan.
“Karena kami bermitra dengan petani, kami berharap petani dapat tumbuh bersama perusahaan kami dan merasakan manfaat dari kehadiran perusahaan kami”, tegasnya.
Sesuai dengan tema HUT ke-29 ini: “Berbagi Energi untuk Negeri”, Sunpride pun menggelar berbagai aktivitas sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan atau pemberian CSR. Seperti medical check up gratis kepada warga dan kelompok tani (poktan) Desa Pakel.
Kemudian sejumlah warga dan poktan juga mendapatkan bantuan peralatan pertanian dan peralatan sekolah. Yang diberikan untuk 200 petani dan 216 anak sekolah. Terdiri dari TK, SD, dan PAUD di Desa Pakel.
Secara simbolis, bantuan diberikan oleh CEO PT Sewu Segar Nusantara (SSN), kepada Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Gucialit, dr. Feidyando Ayu; Kepala Sekolah SDN 01 Pakel, Nanto, S.Pd; Kepala Dinas Pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Gucialit Idham Firmansyah, S.P.; dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Ir. Retno Wulan Andari, M.Si.; serta jajaran manager PT Sewu Segar Nusantara.
Sedang bantuan kepada anak sekolah dan panti asuhan, antara lain diberikan kepada TK Ceria Tangga Asem Cisadane, Tangerang; SDN 05 Lempuyang Bandar, Lampung Tengah; SD Negeri 03 Singakerta Ubud, Bali; dan SDN 009 Gunung Tembak Teritip, Balikpapan.
Ke depan, pihaknya berharap untuk terus bisa berkontribusi meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan, serta memberikan dukungan kepada kelompok masyarakat yang kurang beruntung. Sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan bagi perusahaan dan masyarakat sekitar.
“Kegiatan CSR ini sangat penting dilakukan, sejalan dengan komitmen yang dipegang perusahaan kami, untuk mensejahterakan masyarakat dan petani. Utamanya petani mitra dan binaan kami,” tegas Cindyanto Kristian. (Ra Indrata)