IMR – Dukungan terhadap pasangan calon (paslon) Hari Cahyono – Ganis Rumpoko, untuk berkontestasi dalam Pilkada di Kota Malang, terus berdatangan dari berbagai kelompok masyarakat.
Yang menarik, banyak dukungan itu berasal dari kaum perempuan dan emak-emak, karena mereka melihat sosok Ganis Rumpoko. Satu-satunya perempuan, dari semua calon yang ikut dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang periode 2024-2029 ini.
Seperti yang ditunjukkan ibu-ibu di Tlogomas. Mereka sepakat untuk memberikan dukungan kepada paslon nomor urut dua itu, karena melihat Ganis Rumpoko, mau memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.
Uniknya yang mereka lakukan dalam memberikan dukungan itu, adalah dengan cara menulis dukungan serta harapan mereka di baju putih, agar Ganis Rumpoko bisa menjadi Wakil Wali Kota Malang.
Baju putih itulah yang dipakai ibu dua orang putri ini, saat berkunjung ke Tlogomas. Karena tidak ada persiapan, meski baju putih itu ditulis dengan spidol berbagai macam warna, tetap terus dipakai Ganis Rumpoko.
Beberapa tulisan yang sempat ‘menghiasi’ baju Ganis Rumpoko, diantaranya: “Harapan kami semoga Mbak Ganis bisa menjadi Wakil Wali Kota Malang”, “semoga menjadi pemimpin yang amanah”, “semoga peduli wong cilik’, “full senyum Mbak Ganis.”
Politisi PDI Perjuangan ini, hanya tersenyum bahkan menyodorkan bajunya, saat ibu-ibu berebut menulis dengan spidol, yang mereka bawa sendiri-sendiri dari rumah.
Sama sekali tidak ada perasaan risi atau justru menghindar, ketika baju yang awalnya putih bersih itu, menjadi penuh dengan coretan. “Baju ini, bahkan akan terus saya pakai,” kata Ganis.
Apalagi cucu Ebes Sugiono, Wali Kota Malang periode 1973-1983 ini, mengetahui bahwa yang dilakukan emak-emak itu, adalah bentuk kecintaan dan dukungan yang tulus. Yang diberikan kepada pasangan Sam HC – Ganis.
Karena sebelum ‘aksi’ corat-coret di baju tersebut, Ganis sempat ngobrol dan diskusi panjang dengan warga Tlogomas. Yang dikesempatan tersebut, juga dengan sukarela menyediakan aneka kudapan dan minuman.
Salah satu materi diskusi yang disampaikan Ganis, adalah menyangkut program pendidikan gratis. Utamanya bagaimana warga Kota Malang, juga bisa kuliah gratis.
“Karena bersama Sam HC, apabila kami mendapatkan amanah untuk memimpin Kota Malang, kami akan melaksanakan program-program untuk kemajuan Kota Malang dan kesejahteraan seluruh warga Kota Malang,” kata Ganis.
MENARIK: Salah seorang warga Tlogomas, saat menuliskan harapan mereka di baju warna putih, yang saat ini masih dipakai Ganis Rumpoko. (Foto: Istimewa)
Selain itu, alumni UGM ini juga kembali mengingatkan kepada warga di Tlogomas, dimana saat ini sebagian besar tumbuh di era digital dan sering terpapar informasi yang bisa menambah stres. Untuk diingat bawa pihaknya telah menyiapkan program Puskesmas Mental.
Karena Ganis melihat, tekanan dari media sosial, tuntutan karier dan masalah pribadi, sering kali menjadi pemicu masalah mental yang tidak terlihat.
“Menangani masalah kesehatan mental, adalah bagian dari menciptakan Kota Malang yang lebih sehat, produktif dan bahagia.”
“Kami ingin Malang tidak hanya dikenal sebagai kota yang ramah. Tapi juga kota yang peduli terhadap kesejahteraan mental warganya.”
“Kami percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, generasi muda bisa mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan berkembang menjadi individu yang lebih kuat,” tambah Ganis.
Dengan program seperti Puskesmas Mental, Ganis Rumpoko dan Heri Cahyono berharap dapat menciptakan perubahan besar dalam masyarakat.
Agar lebih banyak orang yang sadar, akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan merasa didukung untuk menghadapi masalah yang mereka hadapi.
Program ini, yang mengutamakan pendekatan holistik dan inklusif, diharapkan bisa menjadi model bagi kota-kota lain, dalam merespons masalah kesehatan mental yang semakin mendesak. (Ra Indrata)