Presiden Inter: Uang Tidak Selalu Menang

Oleh admin

InfoMalangRaya, Indonesia – Presiden Inter Milan, Steven Zhang mengakui bahwa perbedaan antara Serie A dan Premier League sangat besar dalam hal finansial. Tapi walaupun begitu dia yakin Inter punya peluang untuk bisa mengalahkan Manchester City di final Liga Champions.

Inter akan berhadapan melawan Manchester City di final Liga Champions di Stadion Ataturk, Istanbul (11/6/23).

The Nation View

Presiden Zhang mengakui laga itu akan sangat sulit untuk timnya mengingat perbedaan antara kedua liga. Walaupun begitu, dia yakin uang tidak selalu menang.

“Sejujurnya, saya telah memimpikannya. Mengetahui perbedaan antar liga, saya tahu akan sulit untuk mencapai target ini (juara Liga Champions),” kata Zhang seperti dilansir InfoMalangRaya dari Football Italia.

“Suning melakukan investasi besar, terkadang membelanjakan lebih dari beberapa klub Inggris. Namun, karena hak siar TV, jarak antara Serie A dan Premier League sangat besar.

“Sepak bola itu menarik karena uang tidak selalu menang dan bisa digantikan oleh ide, semangat, dan kompetensi. Kami berharap ini akan terjadi besok.”

Steven Zhang: Simone Inzaghi Pelatih Paling Sederhana

Istimewa

Suning sudah menjadi pemiliki mayoritas saham Inter sejak 2016 dan Zhang sudah bekerjasama dengan banyak pelatih. Dia menyebut pelatih Inter saat ini, Simone Inzaghi adalah yang paling sederhana dan mudah ditangani.

“Masing-masing dari mereka telah mengajari saya sesuatu. (Stefano) Pioli adalah pelatih pertama yang bekerja dengan saya dalam hidup saya,” ujarnya

“Saya menginginkan pelatih Italia yang mengenal liga dengan baik. Saya memiliki ikatan yang kuat dengan Luciano Spalletti karena dia meninggalkan jejak dengan kerja keras, gaya bermain, dan hasil yang membawa Inter kembali ke Liga Champions.

“Target mendasar. Kami memiliki salah satu pertahanan terbaik bersamanya, dan saya memahami pentingnya pertahanan yang hebat untuk menang.

“Saya selalu ingin memiliki (Antonio) Conte di bangku cadangan sejak hari pertama kami membeli Inter. Dia adalah pelatih yang tangguh dengan kepribadian yang hebat.

“Saya pikir saya belum pernah melihatnya bahagia atau tersenyum. Setelah menang, dia akan langsung memikirkan pertandingan berikutnya. Dia tidak pernah santai atau puas, tapi begitulah cara dia membawa gelar kembali ke Inter setelah 10 tahun, mengakhiri rentetan rekor Juventus yang sepertinya tak ada habisnya.

“Conte adalah yang paling sulit, Simone yang paling sederhana. Dia memiliki kualitas manajemen yang hebat dan ketenangan yang luar biasa. Ketika kami bertemu sebelum pertandingan, saya lebih gugup daripada dia. Dia adalah hadiah bagi saya.”

Kamu mungkin menyukai berita ini

Tinggalkan komentar