Surabaya (IMR) – Pelaku usaha tempe kini tak perlu lagi khawatir cuaca menghambat produksi. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya menghadirkan TempeFast, fermentor listrik yang mampu mempercepat proses produksi hanya dalam 12 jam.
Desa Jeruk Purut, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan dikenal sebagai sentra UMKM tempe. Selama ini proses produksi masih dilakukan secara tradisional, bergantung pada suhu dan kelembapan lingkungan. Kondisi tersebut membuat kualitas dan waktu fermentasi kerap tidak konsisten.
Inovasi TempeFast hadir sebagai solusi. Alat ini dilengkapi sistem pengatur suhu otomatis sehingga proses fermentasi lebih cepat, stabil, dan menghasilkan tempe dengan kualitas seragam.
Produsen cukup memasukkan bahan tempe yang telah diberi ragi ke dalam wadah fermentor. Selanjutnya, sistem pemanas otomatis akan menjaga suhu sesuai standar fermentasi tanpa perlu kontrol manual.
“TempeFast membuat produksi lebih efisien, kualitas lebih terjaga, dan pelaku UMKM bisa lebih adaptif terhadap teknologi,” ujar Ketua Tim KKN UM Surabaya, Tufail Ilham Mansiz, Rabu (27/8/2025).
Selain menghemat waktu dan tenaga, TempeFast juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM tempe di tengah persaingan pasar. Inovasi ini menjadi contoh penerapan teknologi sederhana yang langsung memberi dampak nyata bagi usaha rumahan. [ipl/but]