Peluncuran Program Cek Kesehatan Gratis untuk Seluruh Siswa di Jawa Barat
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk pelajar SD, SMP, SMA, dan sederajat resmi diluncurkan serentak pada Senin 4 Agustus 2025. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan program ini bisa menjangkau 8,6 juta murid se-Jabar hingga Desember 2025. Di tingkat nasional, CKG menyasar sekitar 53 juta pelajar dari 230.000 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA, termasuk lembaga pendidikan Islam atau madrasah.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, program CKG melibatkan sekitar 30-40 tenaga kesehatan di setiap puskesmas. Dengan jumlah puskesmas di Indonesia mencapai sekitar 10.000 unit, maka total tenaga yang terlibat dalam program ini mencapai lebih dari setengah juta orang.
Paket pemeriksaan kesehatan bagi anak sekolah dibedakan berdasarkan jenjang pendidikannya. Untuk pelajar SD ada 13 tes, pelajar SMP ada 15 tes, sedangkan pelajar SMA ada 14 tes. Salah satu tes yang dilakukan adalah pemeriksaan mata.
Budi mengungkapkan bahwa banyak peserta didik mengalami gangguan penglihatan yang dipicu penggunaan gawai berlebihan. Pencegahan masalah mata bisa dilakukan dengan mengurangi screen time. Kasus gangguan mata meningkat sejak maraknya penggunaan ponsel dan gadget karena kebiasaan melihat layar dalam jarak dekat.
“Dari 14 anak yang dicek, 9 memiliki masalah mata. Kadang-kadang nilai jelek bukan karena bodoh, tapi karena tidak bisa melihat dengan jelas. Dengan demikian, kita bisa perbaiki agar anak-anak kita sehat semua,” ujarnya.
Meski begitu, Budi tidak memastikan apakah CKG anak sekolah meliputi tes urine narkoba, psikotropika, dan zat adiktif (napza). “Tes urine mungkin ada, tetapi napza tidak ada. Yang ada adalah tes jiwa. SD, SMP, SMA, pertama kali kami lakukan tes kejiwaan,” katanya.
Permasalahan kesehatan masyarakat yang paling tinggi adalah terkait kesehatan gigi. Untuk anak sekolah yang mengalami masalah gigi, penanganannya bukan hanya dapat dilakukan di puskesmas, tetapi juga di sekolah.
“Kepala sekolah harus tahu bahwa di sekolah ada Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), ini bisa didaftarkan di UKS nanti dipanggil dari puskesmas rutin datang ke UKS. Ada 20 anak yang punya masalah gigi, nanti dokter datang diperiksa,” ujarnya.
Peran Data dalam Program Cek Kesehatan Gratis
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyatakan bahwa data dari program CKG akan dimanfaatkan oleh berbagai perangkat daerah seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Sosial, hingga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Pemanfaatan data tersebut bertujuan untuk memenuhi standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
“Nanti data ini akan dimanfaatkan oleh multistakeholders, sehingga bisa memenuhi 69 indikator dalam standar pelayanan minimal tersebut,” kata Farhan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan mengatakan CKG diharapkan membantu sekolah dan orangtua memantau kesehatan siswa sekaligus mendeteksi masalah sejak dini. Meskipun tanggung jawab provinsi hanya mencakup SMA/SMK, Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan pemkab/pemkot untuk menjangkau peserta SD dan SMP.
“Hasil pemeriksaan awal di SMPN 5 Bandung menunjukkan 9 dari 14 siswa mengalami gangguan mata dan gigi. Angka ini mencapai sekitar 68%, cukup memprihatinkan,” ujar Erwan.
Persiapan dan Implementasi Program CKG di Kota Cimahi
Kepala Dinkes Jabar Vini Adiani Dewi menjelaskan bahwa program ini telah disosialisasikan empat kali sebelumnya. Karena keterbatasan puskesmas, pemeriksaan dijadwalkan bertahap per jenjang kelas. “Pemeriksaan dimulai dari kelas VII SMP, kemudian berlanjut ke jenjang lain dengan sistem tim puskesmas bergerak,” ujarnya.
Di Kota Cimahi, Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah mempersiapkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi peserta didik di sekolah. Program nasional yang digelar mulai 4 Agustus 2025 tersebut menyasar pelajar usia 7-17 tahun untuk memastikan kondisi kesehatan mereka mendukung tumbuh kembang lebih optimal.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Kota Cimahi Dwihadi Isnalini mengatakan bahwa Dinkes Kota Cimahi bersama jajaran puskesmas masih mempersiapkan pelaksanaan CKG di sekolah. “Kemungkinan program ini baru dimulai pekan depan,” ujarnya.
Pemerintah menggelar program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat sejak awal 2025 dilaksanakan kolaborasi lintas kementerian. Memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, CKG diperluas ke lingkungan sekolah dengan menyasar anak usia 7-17 tahun mulai tingkat SD/sederajat, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat.
“Pemeriksaan digelar gratis. Untuk di Kota Cimahi, targetnya sekitar 72.449 siswa dari mulai SD, SMP, SMA dan sederajat,” ucapnya.
Dwi mengatakan, pihaknya masih mempersiapkan peralatan untuk pelaksanaan CKG sekolah. “Kalau vaksin sudah siap semua. Yang sedang dipersiapkan berupa bahan medis habis pakai (BMHP) masih dilengkapi,” katanya.
Pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, tekanan darah, pemeriksaan mata, gigi, dan lain-lain. Berdasarkan data Kemenkes, untuk siswa SD/sederajat terdapat 13 jenis pemeriksaan, termasuk status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, gigi, mata, telinga, kesehatan mental, dan riwayat imunisasi.