InfoMalangRaya.com– Sebuah stasiun radio yang dikelola wanita di wilayah timur laut Afghanistan ditutup oleh pemerintah Taliban, karena menyiarkan musik selama bulan Ramadhan.
Sadai Banowan, yang artinya suara wanita dalam bahasa lokal Dari, merupakan satu-satunya stasiun radio di Afghanistan yang dikelola oleh wanita dan didirikan sepuluh tahun silam. Stasiun radio itu hanya memiliki delapan staf, enam di antaranya wanita.
Moezuddin Ahmadi, direktur informasi dan kebudayaan Provinsi Badakhshan, mengatakan bahwa stasiun radio itu melanggar “hukum dan aturan Emirat Islam” beberapa kali dengan menyiarkan musik dan lagu selama bulan Ramadhan dan ditutup karena pelanggaran tersebut.
“Apabila stasiun radio itu menerima kebijakan Emirat Islam Afghanistan dan memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan melakukan tersebut lagi, kami akan memperbolehkan nya untuk beroperasi kembali,” kata Ahmadi hari Sabtu (1/4/2023), seperti dikutip Associated Press.
Pimpinan stasiun radio tersebut Najia Sorosh membantah telah terjadi pelanggaran, mengatakan bahwa penutupan itu seharusnya tidak terjadi dan menyebutnya sebagai konspirasi.
Taliban mengatakan “kalian menyiarkan musik. Kami tidak menyiarkan musik jenis apapun,” ujarnya.
Sorosh mengatakan bahwa pada hari Kamis pukul 11:40 siang pihaknya kedatangan perwakilan dari Kementerian Informasi dan Kebudayaan serta Direktorat Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan mereka menutup stasiun radionya.
Dia mengatakan staf stasiun radio sudah mengontak petugas Direktorat Amar Ma’ruf Nahi Munkar tetapi mereka mengaku tidak memiliki informasi apapun perihal penutupan tersebut.
Selama pemerintahan mereka sebelumnya pada akhir 1990-an, Taliban melarang sebagian besar televisi, radio, dan surat kabar di Afghanistan.*