InfoMalangRaya – Baru-baru ini, media sosial X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) ramai dengan keluhan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) terkait kebijakan undangan wisuda yang hanya diperuntukkan bagi satu orang. Kebijakan tersebut dinilai memberatkan mahasiswa yang ingin orang tua mereka, baik ayah maupun ibu, bisa hadir dalam momen penting tersebut. Jika ingin menambah undangan, mahasiswa harus membeli undangan tambahan kepada pihak kampus. Keluhan ini pertama kali mencuat setelah diunggah oleh akun X Menfess UM, sebuah wadah di mana mahasiswa dapat curhat secara anonim. Salah satu unggahan yang ramai mendapat perhatian berbunyi: “Empat tahun kuliah dibiayain ortu, sekarang mau wisuda disuruh milih antara ayah atau ibu. Cuma mau lihat sebentar hasil kerja keras anaknya aja harus diduitin. Kalau mau cari duit nggak gini caranya woi, pakai cara yang bener sehat-sehat lo UM!”* tulis salah satu pengguna anonim melalui akun @um_fess. Keluhan ini menunjukkan kekecewaan mahasiswa yang merasa bahwa setelah bertahun-tahun orang tua mereka membayar biaya kuliah, kini mereka dihadapkan pada situasi harus memilih siapa yang bisa hadir di acara wisuda. Beberapa pengguna bahkan mengekspresikan rasa frustasi mereka dengan menyatakan tidak bangga menjadi lulusan UM. Tak hanya para mahasiswa, beberapa unggahan juga memperlihatkan respons dari orang tua mereka. Salah satu unggahan memperlihatkan percakapan antara seorang mahasiswa dan ibunya, di mana sang ibu rela untuk tidak hadir di dalam ruangan wisuda dan menunggu di luar gedung. “Ndak usah gpp, cukup satu aja, aku tak menunggu di luar,” tulis sang ibu dalam percakapan tersebut. Curhatan salah satu mahasiswa anonim di akun X Menfess UM. (Foto: X) Unggahan ini semakin memicu simpati dari warganet, yang merasa bahwa momen wisuda seharusnya menjadi saat di mana seluruh keluarga dapat berpartisipasi dan merayakan pencapaian bersama. Menurut informasi resmi dari surat penjadwalan pelaksanaan wisuda Universitas Negeri Malang periode 128 dan 129, kebijakan undangan wisuda memang mengalami perubahan. Jika pada wisuda periode 127 satu undangan berlaku untuk dua orang, pada wisuda periode 128 dan 129 yang akan digelar pada 26 dan 27 Oktober 2024, satu undangan hanya berlaku untuk satu orang. Jika wisudawan ingin mengundang orang tambahan, mereka harus membeli undangan seharga Rp. 100.000 per orang. Surat tersebut juga menjelaskan mekanisme pembelian undangan tambahan yang dilakukan secara bertahap:- Tahap I: Pembelian undangan tambahan dibuka khusus bagi wisudawan hingga 17 Oktober 2024, dengan jumlah maksimal dua undangan tambahan.- Tahap II: Jika masih ada sisa kuota, pembelian dibuka untuk umum hingga 21 Oktober 2024.- Tahap III: Jika kuota masih tersisa, pembelian bisa dilakukan langsung di lokasi wisuda, Graha Cakrawala, meskipun tanpa fasilitas konsumsi. Namun, jika sebelum 17 Oktober kuota undangan tambahan sudah terpenuhi, maka pembelian akan otomatis ditutup. Ternyata, kebijakan ini diduga hanya berlaku di UM. Beberapa kampus lain di Malang menerapkan aturan berbeda, meski sama-sama satu undangan, namun berlaku untuk dua orang. Sebagai contoh, di Universitas Brawijaya (UB), satu undangan wisuda berlaku untuk dua orang, yaitu orang tua atau pendamping wisudawan. Hal ini sesuai dengan informasi yang tertera di laman resmi UB. Politeknik Negeri Malang (Polinema) juga menerapkan kebijakan serupa, di mana satu undangan berlaku untuk dua orang, sebagaimana tercantum dalam laman resmi Polinema. Kebijakan ini dinilai lebih memudahkan wisudawan dan keluarga dibandingkan dengan kebijakan satu undangan untuk satu orang yang diberlakukan oleh UM. Banyak mahasiswa berharap agar pihak kampus dapat mempertimbangkan kembali kebijakan ini. Pasalnya, wisuda merupakan momen penting yang dirayakan tidak hanya oleh wisudawan, tetapi juga oleh keluarga yang telah mendukung perjalanan akademis mereka. Dengan hanya memberikan satu undangan, banyak orang tua harus memilih siapa yang dapat hadir di dalam ruangan, sementara yang lainnya harus rela menunggu di luar gedung. Hingga berita ditulis, media ini masih berupaya mengonfirmasi ke pihak UM terkait aturan undangan wisuda yang ramai di X tersebut.
Ramai, Mahasiswa UM Keluhkan Kebijakan Undangan Wisuda Hanya untuk Satu Orang
You Might Also Like
Wartawan tanya kelanjutan kasus Tragedi Kanjuruhan yang tewaskan 135 orang, Jokowi malah cengengesan
[PORTAL-ISLAM.ID] Perkembangan Kasus Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang menjadi salah satu pertanyaan yang diajukan oleh awak media ketika Presiden Jokowi Widodo menggelar konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (7/2/2023).
Tapi tanggapan Presiden Jokowi malah cuma cengengesan ketawa.
"Soal Kanjuruhan Pak. Ini setelah TGIPF menyerahkan laporan ke Bapak ini belum ada pernyataan lagi dari Bapak dan perkembangan kasusnya juga belum ada tersangka baru dari master mind dari kasus ini. Bagaimana tanggapan Bapak?" tanya wartawan yang hadir di konferensi pers tersebut, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Presiden Jokowi lantas memberikan jawaban singkat.
"Saya jawab di lain waktu, hehe..." kata Presiden Jokowi sambil berdiri dari duduknya dan tertawa, lalu meninggalkan tempat konferensi pers.
Dalam video tersebut, Jokowi didampingi oleh beberapa pejabat pemerintahan, mulai dari Menko Polhukam Mahfud MD, Ketua KPK Firli Bahuri, Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Lantas Jokowi nampaknya enggan menanggapi soal pertanyaan itu. “Saya jawab di lain waktu. Hehe. Terima kasih,” jawab Jokowi sambil tertawa dan meninggalkan tempat konferensi pers.
Video potongan itu pun diunggah ulang oleh netizen dan menuai komentar dari warganet.
“Kok pake “hehe…. ” Ya ? Ini perasaan kasusnya serius lho pak, ada korban 100 nyawa lebih yang meninggal pak,” @wahyu_why***
“NYAWA 135+ MASIH BISA YAAA KETAWAA, GUYON SIH TAPI JUGAG BUKAAN SOAL NYAWAA DAN KEADILAAN DUNK…
1 Oktober 2022 - 1 Oktober 2024
1 tahun tragedi Kanjuruhan
Al Fatihah untuk para korban:
1. Muchamad Arifin
2. Moch Hashfi Al Wafi
3. Roni Setyawan Rizki Ramadan
4. Anggraeni Dwi Kurniasari
5. Viky Rohibala
6. Iwan Junaedi
7. Faiqotul Hikmah
8. Fillah Aziz Firmansyah
9. Elisabeth Agustin
10. Moh Rizki Darmawan
11. Gilang Surya Ramadani
12. Anik Hariani
13. Setyohadi Kurniawan
14. Hutriadi Hermanto
15. Ahmad Wahyudi
16. Jefri Ichlasul Amal
17. Ahmad Dani Safarudin
18. Moch. Tegar Ardian
19. Arnol
20. Moch. Adib Husni
21. Muhammad Noval
22. Eko Viki Sulistyo
23. Hadiyatus Tsaniyah
24. Muhammad Ubaidillah
25. Alfinia Maharani Putri
26. Muhammad Teguh Wahyudi
27. Moh Bintang Pratama
28. Gebi Asta Putri Purwoko
29. Natasya Debi Ramadhani
30. Evi Nur Rosidah
31. Naila Debi Anggraini
32. Hendrik Gunawan
33. Radina Astrida Lutfitasar
34. Muhammad Hafizh Aprilianto
35. Audi Nesia Alfiari
36. Shifwa Dinar Artamevia
37. Bregi Andri Kusuma Anggi
38. Agus Riansyahpratama Putra
39. Gabriel Fernanda Yuda
40. Ratna Indriyani
41. Firman Nur Abidin
42. Muhamad Rizal Ilhamin
43. Gebby Setyawardana
44. Moh. Irsyad Al Juned
45. Citra Ayu Amelia
46. Salsa Yonas Octavia
47. Yohanes Revano Prasetyo
48. Munifa Latiful Iksan
49. Wildan Ramadani
50. Abian Hasyi Rifki
51. Andika Bayu Pradana
52. Afrilila Tri Putra
53. Revanya Salwa Syahral
54. Fajar Yoyok
55. Andik Purwanto
56. Syahrulloh
57. Indhi Rahma Putri
58. Muh. Virdy Prayoga
59. Klarista Disca Saputri
60. Herlangga Aditama
61. Lutvia Damayanti
62. Mochamad Ali Muhtar
63. Nafisatul Mukhoyaroh
64. El Vidually
65. Sandi Sanjaya
66. Muhammad Mustofa
67. M. Rian Fauzi
68. Kaka Widad Samdya Adabi
69. Hadinata
70. Angger Aditya Permana
71. Linda Setya Restu Ningrat
72. Lamhadi Irawan
73. Wahyu Nur Utomo
74. Ach Nur Cahyo
75. Achmad Husen Rahmadani
76. Riyo Edit Setyawan
77. M. Ari Maulani
78. Rudi Hariyanto
79. Pratiwi
80. Septian Ragil Syahputra
81. Muhammad Khoirul Huda
83. Yunia
83. Dafa Yunanto
84. Putri Lestari
85. Hindun Diana
86. Muhammad Nizamudin
87. Yanuar Dwi Bramantyo
88. Muhamad Hendra Wahyu Zaenal Arifin
89. Faiz Al Fikri
90. Muh. Akbar Raihan Firdaus
91. Mochammad Rifky Aditya A
92. Handika Rizky Triono
93. Ria Amalia Putri
94. Abdan Ageng Fauzan
95. M. Farel Aljanadi
96. Moh Kindi Arrumi
97. Devi Ratnasari
98. Much Yulianton
99. Najwa Zalfa Abdillah
100. Angga Frasdiansyah
101. Muh. Febriansyah
102. Noval Setyo Budi
103. Aditya Dimas Pratama
104. Daffa Fakhrudin Wijaya
105. Riyan
106. Muh. Mungizul InfoMalangRaya
107. Aura Maulida Fitria Aisya
108. Mayang Agustin
109. Eka Putri Mei Wulandari
110. Rizky Dwi
111. Rizky Wahyudi
112. Ahmad Fajar Khoiron
113. Ibnu Muhammad Rafi
114. Yulio Dini Prastiawan
115. Hildan Agit Agista
116. Bahrul Ulum
117. Muhammad Heikal
118. M. Nailul Author
119. Kusaini
120. Jovan Farellino Yuseifa Pratama Putra
121. Riyang Ambarwati
122. Hafiska Dwi Aninditya
123. Muhammad Ilham Sabilillah
124. Vera Puspita Ayu
125. Nova Setyarahayu
126. Muhammad Haikal Maulana
127. M. Andre Ramadhan
128. Mita Maulidya
129. Anggara Putra Pratama
130. Astrid Nafisa Putri Subagio
131. Hermawan Effendi
132.Hellen Prisela
133. Andi Setiawan
134. Reyvano Dwi Afriansyah
135. Farza Dwi Kurniawan
Berita disadur media portal Islam
... See MoreSee Less
3 CommentsComment on Facebook
Kok d lain waktu🥺
Jd media jangan bikin keruh suasana semakin tambah duka ini kan konferensi pers th 2023
Mbegedud wong iku...🦁
Cukup kontroversial semalam. Tapi ini bukti bahwa Timnas kita memang sudah jadi penantang serius siapapun pesaing-pesaingnya! 🇮🇩
#infomalangraya www.infomalangraya.com Info Malang Raya
... See MoreSee Less
5 CommentsComment on Facebook
Ojo kuatir arep digugat pak Eric 😁.wes onok bukti okeh
Jidat hitam kelakuan kek samiri
Botak waktu udah habis masih main trus
Musuh e Indonesia adl WASIT
Dasar wasit e kaum yahudi 😂
Man Of The Match Bahrain Vs Indonesia ... See MoreSee Less
7 CommentsComment on Facebook
Endi poro tukang santet... kirimono soud #brewoq cek horek ndaa e iku
Setan gundul
rai gedek,,
Muke culasss / culikkkk
Buronan interpol
Wasit koyok silit
delok rai koyok Firaun