Infomalangraya.com –
Share
Tweet
Share
Share
Email
Film “Joker” 2019 tak hanya sukses di box office dengan raihan $1,07 milyar tapi juga menyabet 11 nominasi Oscar dan memenangkan dua Academy Awards untuk Best Performance by an Actor in a Leading Role untuk Joaquin Phoenix dan Best Achievement in Music Written for Motion Pictures (Original Score) untuk Hildur Guðnadóttir.
Tak heran jika ide pembuatan sekuel untuk “Joker” pun lahir. Namun tahukah kamu bahwa sejatinya “Joker” dibuat sebagai film stand alone atau a one off? Bahkan jika kamu ingat akhir dari film pertamanya, tidak ada ruang bagi kelanjutan cerita Arthur Fleck. Meski demikian here we are and “Joker: Folie à Deux” was born dan kini tayang di bioskop. Lalu, seperti apa filmnya?
Tidak lama setelah melakukan lima pembunuhan, termasuk Murray Franklin (Robert De Niro, “Taxi Driver“) yang disiarkan secara langsung lewat acara televisi yang dipandunya, Arthur Fleck (Joaquin Phoenix, “Her“) kini mendekam di Arkham State Hospital. Arthur yang tampak kurus kering kini tengah dalam proses untuk menanti persidangan atas kasus pembunuhan yang telah ia lakukan.
Disela-sela persiapan tersebut, Arthur dipertemukan dengan Harleen Quinzel (Lady Gaga, “A Star is Born“) atau Lee. Salah seorang pasien minimum security di Arkham ini mengaku kalau ia jatuh cinta pada Joker dan Arthur yang haus akan kehangatan dan perhatian seorang wanita pun menyambut cinta Lee dengan tangan terbuka.
Kedua sejoli ini tidak hanya mirip dari segi mental, tapi juga cara berpikir. Hal ini lah yang membuat Arthur bersemangat untuk bisa keluar dari Arkham dan bisa menghabiskan hari-harinya dengan Lee di masa depan. Berhasilkah ia?
Hampir tiga jam berlalu dan hingga akhir film, penulis masih bingung dengan arahan ataupun narasi yang coba ingin disampaikan oleh “Joker: Folie à Deux”. Di atas kertas, duo Joaqin Phoenix dan Lady Gaga seharusnya mampu melahirkan sebuah kolaborasi yang bombastis. Sayangnya, hal tersebut tidak menjadi kenyataan. Entah salah dari segi cerita atau pemilihan elemen musikal yang terasa dipaksakan, it just… does not work.
Penonton film “Joker” (2019) maupun fans franchise film-film Batman pada umumnya telah memiliki ekspektasi tersendiri akan sajian seperti apa yang akan mereka tonton di layar lebar. Entah itu dari segi action, alur cerita, ataupun sedikit blood and gore. Namun sayangnya sekuel Joker ini tidak menawarkan satupun elemen tersebut. Tidak ada action, alur ceritanya membingungkan, dan hampir tidak ada blood and gore.
Jika kita ingin mencari intensitas drama dengan kualitas akting yang mumpuni, hal itupun tidak kita dapatkan dari “Joker: Folie à Deux”. Yes, penonton disajikan courtroom drama dan hubungan ‘cinta’ antara Joker dengan Harley, namun kedua hal tersebut gagal membuat penonton tergugah atau bahkan merasakan perasaan apapun. Tidak ada spark atau tension antara Joker dan Harley. Adegan seks yang ditayangkan pun malah terkesan dipaksakan dan terlihat tanpa passion.
Jika ada satu hal yang positif dari film ini, mungkin terdapat pada kualitas sinematografinya. Shot demi shot yang ditampilkan sangat memanjakan mata dan enak untuk dilihat. Bahkan ketika angle yang diambil terasa kurang konvensional, kita masih bisa menikmati gambar yang disajikan.
Jika kamu termasuk fans Joker dan masih penasaran dengan kelanjutan kisah Arthur Fleck, langsung tonton saja di bioskop. Film “Joker: Folie à Deux” sudah tayang mulai hari ini di bioskop.
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com