Ancam turun ke jalan, Ribuan driver online tolak aplikator nakal.
Kota Malang, IMR-Driver online (ojol) yang tergabung dalam Front Driver Online tolak aplikator nakal ( Frontal) Malang Raya, bersinergi dengan PDOI Malang Raya, akan menggelar aksi turun ke jalan untuk menolak layanan Double Order yang di berlakukan aplikator.
Keprihatinan dengan adanya, pelayanan double order, yang di terapkan aplikator membuat Presidium Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Malang raya, mendatangi beberapa kantor food untuk menolak keras dengan adanya, aplikator tersebut, kata “Puji Waluyo Presidium Frontal Malang Raya” pada rabu (15/3).
“Kami prihatin dengan adanya layanan double order yang diterapkan aplikator karena sangat merugikan. Kami mematangkan rencana turun ke jalan tolak double order,” tegasnya.
Mungkin masyarakat belum mengenal layanan berbasis double order. Double order food adalah layanan dengan dua tujuan customer yang berbeda dan diterapkan semua aplikator.
Pertama kali penerapan aplikasi ini adalah Grab. Grab menerapkan aplikasi tersebut sekitar 1 tahun yang lalu lalu, lalu di ikuti oleh Gojek dan Shopee.
Alasan keberatan Frontal dengan adanya aplikasi tersebut adalah tarif yang murah dan dampak tidak merata orderan terhadap mitra yakni seharusnya dua order bisa dijalankan dua mitra driver, namun sekarang bisa diselesaikan hanya satu driver dengan pembayaran tarif yang di nilai tidak layak.
Adanya layanan tersebut, juga ditolak keras ketua komunitas yang tergabung dalam koordinasi Frontal Malang Utara (Maltara) dan PDOI Malang Raya.
Puji menjelaskan sikap tegas menolak diwujudkan pihaknya mendatangi satu-persatu aplikator seperti yakni Gojek, Grab dan Shopee Food dengan memberikan surat resmi penolakan.
Ia mengungkapkan dampak kerugian jika aplikasi terus dijalankan maka pendapatan mitra semakin menurun, resiko komplain terhadap customer semakin besar terhadap mitra driver.
Selain itu juga berakibat fatal terhadap mitra mendapat rating buruk dan berpotensi mendapat sanksi terhadap mitra, karena pengantaran orderan semakin lama dan sekaligus tidak meratanya order yang diterima rekan mitra driver lain di lapangan.
Pemberian solusi juga di sampaikan, solusi terbaik ada dua yaitu hapus double order atau naikkan tarif terhadap mitra juga double sesuai jarak pengantaran.
“Kami berharap layanan dihapus saja dikembalikan ke layanan asal (single order). Namun jika hal ini tetap dijalankan, Kami siap turun ke jalan,” tutupnya
Penulis : Irfan