Blitar – Tradisi budaya Larung Sesaji Petik Laut kembali digelar dengan khidmat di Pantai Gurah, Desa Wonosari, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Selasa, 8 Juli 2025. Acara ini menjadi salah satu wujud syukur masyarakat pesisir atas hasil laut yang melimpah, sekaligus sebagai pelestarian budaya warisan leluhur.
Ritual larung sesaji ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Kepala Desa Tugurejo Bapak Supangat, perwakilan dari Polsek Wates, Kodim Kecamatan Wates, serta Bapak Camat Wates. Turut hadir pula tamu undangan dari kalangan akademisi, yakni perwakilan dari Universitas Negeri Malang.
Kegiatan dimulai dengan prosesi doa bersama, pembacaan harapan dan keselamatan bagi nelayan, serta puncaknya yaitu pelarungan sesaji ke tengah laut. Sesaji yang berisi hasil bumi dan makanan tradisional dilarung sebagai bentuk penghormatan kepada laut dan Sang Pencipta.
Kepala Desa Wonosari, Bapak Supangat, menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin digelar setiap tahun dan merupakan bagian dari identitas budaya masyarakat pesisir Blitar.
“Ini bukan sekadar ritual, tapi juga pengingat bagi kita semua untuk menjaga laut, menghormati alam, dan tetap bersyukur atas rezeki yang diberikan,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, meskipun acara berlangsung secara sederhana. Selain unsur spiritual dan budaya, kegiatan ini juga menjadi daya tarik wisata yang potensial jika terus dikelola dengan baik.
Pemerintah desa berharap, ke depan Larung Sesaji Petik Laut bisa dikemas lebih menarik dan melibatkan lebih banyak generasi muda, agar budaya lokal tetap hidup dan dikenal luas.
Penulis: Pujiono
Editor: Rudi Harianto