Roberto Mancini Diminta Berhenti Keras Kepala

OLAHRAGA124 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Kekalahan 0-2 yang dialami timnas Arab Saudi saat menjamu timnas Jepang pada matchday III putaran III kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dianggap wajar oleh pelatih Roberto Mancini. Namun, tidak demikian di mata Yasser Al Qahtani. Dia menilai Al Akhdar bisa meraih hasil lebih baik bila Mancini tak keras kepala.

Al Qahtani adalah sosok yang pernah 112 kali memperkuat timnas Arab Saudi. Dia juga bertindak sebagai kapten saat Al Akhdar kalah pada final Piala Asia 2007. Saat menyaksikan laga Arab Saudi vs Jepang, pria yang kini berumur 42 tahun itu geleng-geleng kepala. Terutama saat laga memasuki babak kedua.

Instagram @yasser_q_y20

“Sayang sekali, timnas Arab Saudi punya permata di tangan pandai besi. Mancini memutuskan untuk mencegah kami membalikkan keadaan setelah tampil apik pada babak pertama,” urai Yasser Al Qahtani menyindir Roberto Mancini seperti dikutip InfoMalangRaya dari Winwin.

Al Qahtani geleng-geleng kepala karena eks pelatih timnas Italia itu justru kembali pada pola 3-5-2 setelah timnya tampil apik dengan 4-4-2 pada babak pertama. “Sepertinya, Mancini tidak senang dengan penampilan bagus timnas kami pada babak pertama,” kata legenda Al Hilal tersebut.

Getty Images

Pengakuan Roberto Mancini

Yasser Al Qahtani makin bingung karena Roberto Mancini terang-terangan mengakui timnas Arab Saudi tampil bagus pada babak pertama melawan timnas Jepang. Pada babak itu, sang pelatih mengusung pola 4-4-2 dan meninggalkan pola kesukaannya, 3-5-2, demi memenuhi tuntutan para fan dan media massa.

“Sebelumnya, Anda minta saya bermain dengan empat bek. Sekarang, ketika saya memenuhi ha itu, Anda bertanya mengapa saya melakukannya,” ujar Mancini seperti dikutip Kooora. “Kami tak membuat banyak peluang, tapi unggul penguasaan bola pada babak pertama. Jepang pun hanya mampu membuat satu peluang.”

Getty Images

Dalam pandangan Al Qahtani, kembali pada pola 3-5-2 membuat Arab Saudi melemah karena mengebiri agresivitas Salem Al Dawsari. Dia pun berharap Mancini mau melihat realitas ini dan benar-benar membuka diri terhadap kritik yang terbukti baik bagi timnas Arab Saudi.

“Mancini adalah pelatih hebat. Kita tidak bisa tidak sepakat mengenai hal ini. Namun, kapankah dia akan menyadari bahwa metode dan gaya main yang diusungnya tidak cocok dengan materi yang ada di timnas saat ini?” ucap top scorer Piala Asia 2027 dengan 4 gol bersama Younis Mahmoud dan Naohiro Takahara tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *