InfoMalangRaya, Indonesia β Kepindahan Romelu Lukaku dari Chelsea ke AS Roma sebagai pemain pinjaman adalah kejutan tersendiri. Salah satu orang yang kaget oleh kepindahan tersebut adalah Giuseppe Marotta, CEO Inter Milan. Saking kagetnya, dia bahkan menyebut manuver striker Belgia itu sebagai sirkus.
Lukaku memang telah resmi diperkenalkan sebagai bagian skuad Roma untuk musim ini. Hal itu menyudahi drama tentang masa depannya. Musim lalu, dia dipinjam Inter dan hendak diperpanjang. Namun, dia diketahui melakukan negosiasi dengan Juventus, musuh bebuyutan I Nerazzurri. Hal itu membuat kubu Inter marah dan menutup pintu rapat-rapat.
βSaya benar-benar tak pernah membayangkannya. Saya sangat kaget dia bergabung dengan Roma,β kata Marotta seperti dikutip InfoMalangRaya dari Sky Sport Italia. βNamun, dunia kita ini adalah barnum, sebuah sirkus. Normal-normal saja ada situasi yang hilang dan ada yang muncul.β
Meskipun demikian, Marotta tetap memandang positif kepindahan Romelu Lukaku ke Roma. βItulah keindahan olahraga dan sepak bola. Fakta Lukaku datang ke Italia (lagi) akan membuat persaingan di liga kami lebih menarik setelah sempat terancam terpuruk oleh gebrakan yang terjadi di Arab Saudi.β
Romelu Lukaku Langsung Yakin
Bagi Romelu Lukaku, ini adalah periode ketiganya berkiprah di Serie A. Dua periode sebelumnya, dia membela Inter Milan. Pertama, pada 2019 hingga 2021. Lalu, pada musim lalu. Bedanya, periode kedua di Inter dan ketiga di AS Roma dijalani sebagai pemain pinjaman dari Chelsea.
Mengenai putusannya bergabung dengan Roma, Lukaku mengaku terkesan oleh ambisi dan rencana besar yang dipaparkan para petinggi I Giallorossi. Tak perlu berpikir lama, dia pun yakin dan mantap untuk memilih klub asuhan Jose Mourinho tersebut sebagai pelabuhan baru kariernya.
βPemilik klub meneleponku beberapa hari sebelum kesepakatan tercapai. Kami bicara sekitar setengah jam soal ambisi yang mereka punya untuk klub ini dan para fan. Dari sana, segalanya berlangsung benar-benar cepat,β ucap pemain yang sempat dicibir banyak orang karena gagal menceploskan bola ke gawang kosong saat final Liga Champions itu.
Hal lain yang membuat Lukaku langsung yakin adalah keberadaan Mourinho, pelatih yang pernah menanganinya di Chelsea dan Manchester United. βSejak umur 11 tahun, aku ingin dilatih Mourinho. Dia tahu aku dan keluargaku. Bersama-sama, kami dapat melakukan hal-hal indah. kami punya tim bagus,β kata dia lagi.