InfoMalangRaya –
IMR, Jakarta: Radio Republik Indonesia (RRI) bersama Produksi Film Negara (PFN) membuat nota kesepahaman (MoU) tentang sinergi pemanfaatan potensi bersama. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan di Gedung RRI, Jakarta, Rabu (27/3/2024).”Sudah pasti bahwa kita akan memberikan kemanfaatan baru dari aspek kelebihan masing-masing. Entitas (konsep) PFN, kita RRI punya segmen masing-masing, semoga memberikan kemanfaat baru,” kata Direktur Utama RRI I Hendrasmo.Hendrasmo menyebut, RRI dan PFN merupakan saudara. Hal itu dikarenakan kedua lembaga ini sama-sama membawa intestitas negara. “Kalau PFN Produksi Film Negara, kita juga Radio Republik Indonesia, dulu kita dalam ekosistem Kominfo. Sehingga positioning (posisi), kita ada sisi-sisi yang mengangkat nilai-nilai ke-Indonesiaan itu kuat sekali,” ujarnya.”Kita punya benang merah yang sama. Satu mengangkat nilai ke-Indonesiaan, kedua kita dengan peran masing-masing ingin memperkuat memberikan manfaat baru,” ucapnya.Hal yang sama disampaikan Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN) Dwi Heriyanti B. Menurutnya dalam sejarah RRI dan PFN bagian dari audio visualnya negara.”Kita semua ini bagian dari audio visualnya negara, dimana kita menangkat nilai-nilai sejarah budaya bangsa yang bisa dikomunikasikan. Apa lagi diabad sekarang semua serba lintas batas, kita harus punya yang namanya identity (identitas) negara yang harus dikedepankan,” kata Dwi.Dwi mengatakan, terdapat sejumlah kerja sama yang akan dilakukan pihaknya dengan RRI. Salah satunya membuat film dengan judul ‘Anak-anak Merdeka’.”Dimana dalam film itu ada peranan anak-anak didalam membawa alat-alat komunikasi radio saat agresi Belanda tahun 1948. Untuk menuju film itu kami berencana bersama RRI membuat suatu lomba, yaitu paduan suara untuk anak-anak di daerah-daerah,” ujarnya.Lomba tersebut nantinya bisa memanfaatkan luasnya jaringan RRI yang tersebar di 107 titik di seluruh Indonesia. Selain itu, PFN juga akan melakukan kerja sama mengedepankan musik jalanan.”Ini bisa kita angkat, bisa di masing-masing daerah dan lainnya dimana nanti kita bekerja sama dengan RRI,” ucapnya. Selain itu, PFN juga ingin kembali menghidupkan bioskop rakyat di 107 titik yuang di miliki RRI.”107 titik itu menurut Pak Dirut RRI bisa mengerahkan massa. Nah ini dimanfaatkan oleh kami untuk kita punya bioskop rakyat namanya,” katanya.”Jadi dengan internet akses di kantor RRI, kalau gag punya kursi katakanlah, misalnnya lesehan bisa. Yang penting ada infokus dan internet bisa menjadi tempat berkumpulnya komunitas,” ujarnya.