Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    9 Pemain Paris Saint-Germain Singkirkan Bayern Munchen untuk Menuju Semifinal

    6 Juli 2025

    Menusantarakan Tanpa Takut Ngarab

    6 Juli 2025

    Cedera Engkel Parah, Jamal Musiala Bisa Absen hingga Tahun Baru

    6 Juli 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • 9 Pemain Paris Saint-Germain Singkirkan Bayern Munchen untuk Menuju Semifinal
    • Menusantarakan Tanpa Takut Ngarab
    • Cedera Engkel Parah, Jamal Musiala Bisa Absen hingga Tahun Baru
    • Sci-fi Sci-Fi Looter Blackbird dibatalkan bahkan setelah meninggalkan eksekutif ‘terpesona’
    • Pencarian H+3, Tim Sar Temukan Lokasi Diduga Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya
    • Kondisi Persib Bandung Kurang Ideal Jelang Piala Presiden 2025
    • Dapatkan hingga 50 persen untuk vakuum robot hiu
    • Syeikh Salamah Al-Azhar Jelaskan Beda “Dzalim” dan “Kafir” antara Iran–Israel
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Home»INTERNASIONAL»Salju di Puncak Everest Menipis Ratusan Jasad Pendaki Tersingkap
    INTERNASIONAL

    Salju di Puncak Everest Menipis Ratusan Jasad Pendaki Tersingkap

    By admin29 Juni 2024
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    mayat Everest scaled

    InfoMalangRaya.com– Di lereng-lereng Everest salju dan es yang semakin menipis akibat perubahan iklim mengungkap ratusan jasad pendaki yang tewas saat berusaha menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia itu.
    Tahun ini satu tim bergerak memanjat puncak setinggi 8.849 itu, bukan untuk menaklukkannya, tetapi mereka mempertaruhkan nyawanya untuk membawa turun sisa-sisa mayat pendaki yang kehilangan nyawanya gunung tertinggi di dunia itu.
    Sejauh ini lima sudah dievakuasi dari puncak Everest, Lhotse dan Nuptse – termasuk satu yang hanya tinggal kerangka saja – dalam program bersih-bersih Himalaya yang dicanangkan oleh pemerintah Nepal.
    Meskipun salju menipis upaya evakuasi itu bukan pekerjaan mudah. Anggota tim butuh waktu berjam-jam untuk memecahkan es dengan kapak, yang harus sesekali disiram dengan air mendidih supaya tidak membeku terperangkap es.
    “Disebabkan dampak pemanasan global, (mayat dan sampah) menjadi lebih terlihat seiring dengan menipisnya lapisan salju,” kata Aditya Karki, seorang mayor tentara Nepal, yang memimpin tim beranggotakan 12 personel militer dan 18 pendaki gunung.
    Lebih dari 300 orang tewas di gunung tersebut sejak ekspedisi dimulai pada tahun 1920-an, delapan orang tewas pada musim pendakian tahun ini saja.
    Masih banyak jasad yang tersisa. Ada yang tersembunyi di balik salju, ada juga yang terperosok di celah-celah yang dalam.
    Lainnya, yang masih ada yang mengenakan perlengkapan pendakian berwarna-warni, yang telah menjadi landmark dalam perjalanan menuju puncak.
    Mayat-mayat itu ada yang diberi nama panggilan seperti “Sepatu Bot Hijau” dan “Putri Tidur”.
    Karki berkata, “Orang-orang percaya bahwa mereka memasuki ‘ruang Ilahi’ ketika mendaki gunung, tetapi jika mereka melihat mayat dalam perjalanan ke atas, hal itu dapat berdampak negatif.”
    Banyak di antara mauat ditemukan di area yang dikenal sebagai “zona kematian”, di mana udara tipis dan kadar oksigen rendah sehingga meningkatkan risiko penyakit ketinggian, lapor AFP (27/06/2024)
    Pendaki harus memiliki asuransi, namun misi penyelamatan atau pemulihan apa pun penuh dengan bahaya.
    Satu jasad, yang terbungkus es hingga bagian badannya, membutuhkan waktu 11 jam untuk dilepaskan dari es.
    Tim hatus menggunakan air mendidih untuk melonggarkan cengkraman es kemudiah memecahkannya dengan kapak.
    “Sangat sulit sekali,” kata Tshiring Jangbu Sherpa, yang memimpin misi pengambilan jasad tersebut.
    “Mengeluarkan jasadnya satu masalah, membawanya turun ke bawah masalah lain lagi.”
    Sherpa mengatakan sebagian jasad ditemukan dalam keadaan seperti mereka baru saja meninggal – masih berpakaian lengkap, berikut dengan sepatu es dan harness-nya.
    Satu jasad tampak seperti tidak tersentuh sama sekali, hanya kehilangan satu sarung tangan.
    Pengambilan mayat di ketinggian merupakan topik kontroversial di kalangan komunitas pendaki.
    Biayanya ribuan dolar, dan dibutuhkan hingga delapan orang penyelamat untuk setiap jasad. Bobot mayat bisa lebih dari 100 kilogram (220 pon), dan di dataran tinggi seperti Himalaya, kemampuan seseorang untuk membawa beban berat sangat terpengaruh. 
    Namun, Karki mengatakan upaya evakuasi mayat-mayat tersebut perlu dilakukan.
    “Kita harus membawa mereka kembali sebanyak mungkin,” katanya. “Jika kita terus meninggalkan mereka, gunung-gunung kita akan berubah menjadi kuburan,” tegasnya.
    Sherpa mengatakan bahwa menurunkan satu mayat dari dekat puncak Lhotse setinggi 8.516 meter – puncak tertinggi keempat di dunia – sejauh ini merupakan salah satu tantangan tersulit. Jasad yang akan diturunkan biasanya dimasukkan ke dalam kantong mayat, kemudian dimasukkan ke dalam kereta seluncur plastik untuk diseret ke bawah.
    “Jasadnya membeku dengan posisi tangan dan kaki terbentang,” ujarnya.
    “Kami harus membawanya turun ke Kamp Tiga, setelah di sana barulah jasad bisa dimasukkan ke dalam kereta seluncur untuk ditarik.”
    Rakesh Gurung, dari departemen pariwisata Nepal, mengatakan duanjasad sudah menjalani identifikasi awal dan pihak berwenang sedang menunggu hasil tes lengkap untuk memastikan.
    Mayat yang sudah dibawa turun saat ini disimpan di ibu kota Nepal, Kathmandu. Mayat yang tidak teridentifikasi kemungkinan akhirnya akan dikremasi.
    Kampanye bersih-bersih puncak-puncak Himalaya ini, dengan anggaran lebih dari $600.000, mengerahkan 171 pemandu dan kuli asal Nepal untuk membawa turun 11 ton sampah.
    Tenda berwarna menyolok, peralatan pendakian yang dibuang, tabung-tabung gas kosong, dan bahkan kotoran (tahi) manusia mengotori dan mencemari rute yang sering dilalui pendaki menuju puncak.
    “Sampah tahun ini mungkin bisa dibawa turun sendiri oleh para pendaki gunung,” kata Karki. “Tetapi siapa yang akan membawa turun sampah-sampah lama?”*

    Jumlah Pembaca: 302

    Everest Jasad menipis Pendaki Puncak Ratusan Salju Tersingkap
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Menusantarakan Tanpa Takut Ngarab

    6 Juli 2025

    Syeikh Salamah Al-Azhar Jelaskan Beda “Dzalim” dan “Kafir” antara Iran–Israel

    5 Juli 2025

    Antara Tradisi, Sunnah, dan Peluang Bisnis Islami

    5 Juli 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER

    Bupati Malang Hadiri Kanjuruhan Street Race Edisi 13

    30 Maret 20240

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20250

    10 Aplikasi Musik Tanpa Iklan Terbaik, Diunduh Jutaan Pengguna!

    25 April 202472

    Pantun Pj. Walikota Malang Bikin Suasana Meriah di Acara Malang Raya Shopping Adventure 2024

    1 April 20242
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • DISCLAIMER
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.