InfoMalangRaya – Masuknya dua asisten pelatih baru, mau tidak mau akan mengubah komposisi tim pelatih Arema FC. Bahkan salah satu asisten pelatih, harus dipindahtugaskan ke Arema U-20.
Sebelum Daniel Chaves dan Nelson Leitao bergabung di staf kepelatihan, Arema FC sudah memiliki dua asisten pelatih. Kuncoro dan Siswantoro. Dibantu FX Yanuar sebagai video analisis dan Gaselly Jun Panam, pelatih fisik Arema FC.
Jelas komposisi itu akan menjadi gemuk, jika tidak ada pengurangan asisten pelatih. Hingga akhirnya Siswantoro yang digeser tugasnya. Menjadi pelatih Arema U-20, yang dipersiapkan untuk turun di Elit Pro Academy (EPA).
Meski sebelumnya, manajemen Arema FC memastikan tidak ada perubahan dalam komposisi staf kepelatihan di tubuh Singo Edan.
“Hanya mungkin Pak Sis (Siswantoro, Red.) diperbantukan di EPA. Dia juga masuk proyeksi menjadi pelatih untuk Arema FC U-20,” kata General Manajer Arema FC, Yusrinal Fitriandi, Selasa (12/9/2023)
Siswantoro sendiri mulai didapuk menjadi asisten pelatih pada musim 2019/2019. Ketika itu, Arema FC berada di bawah pelatih Milomir Seslija. Alumni IKIP Budi Utomo Malang ini pun, mendampingi Milomir dalam 44 pertandingan.
Setelah itu, pelatih kelahiran Madiun, 2 Mei 1967 ini, berturut-turut menjadi asisten pelatih untuk Charis Yulianto, Eduardo Almeida, Joko Susilo, Javier Roca, Putu Gede dan Kuncoro. Sebelum bersama Fernando Valente untuk dua laga awal.
Total selama 1.268 hari bersama para pelatih Arema FC, pelatih dengan Lisensi B ini, sudah menjalani 133 pertandingan di semua jenis kompetisi.
Justru hal menarik lain muncul, ketika Arema FC mendapatkan tambahan dua asisten baru. Ternyata tidak satu pun dari dua asisten itu, yang memiliki spesialis pelatih kiper.
Padahal sudah sejak 24 Juli 2023 lalu, Arema FC tidak memiliki pelatih kiper. Itu setelah Fauzal Mubaroq, memutuskan mundur dari posisinya sebagai pelatih kiper Arema FC.
Praktis hingga saat ini, kendali untuk memoles Julian Garcia Schwarzer, Teguh Amiruddin dan Dicki Agung, diserahkan kepada asisten pelatih kiper, Galih Firmansyah.
Awalnya, banyak dugaan jika salah seorang dari dua nama yang diajukan Fernando itu untuk mengisi posisi pelatih kiper. Sebab, posisi itu saat ini masih lowong sepeninggal Fauzal Mubaraq yang memilih mundur bersama pelatih I Putu Gede.
“Tidak, dua asisten pelatih yang datang, bukan pelatih kiper. Mungkin baru nanti kita bahas soal pelatih kiper.”
“Sekarang saya pikir kehadiran dua asisten pelatih tambahan ini lebih penting. Tapi, bukan berarti posisi pelatih kiper itu tidak penting buat kami,” kata Fernando.
Komentar head coach Arema FC tersebut, sekaligus memastikan untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 musim 2023/2024 ini, skuadra Singo Edan tanpa pelatih kiper.
“Kita harus mengambil skala prioritas untuk saat ini. Saya pikir, keberadaan dua asisten pelatih baru ini juga bisa membantu kinerja asisten pelatih kiper kita, Galih Firmansyah,” tegas pelatih 64 tahun ini.
Padahal tanpa pelatih kiper, gawang Arema FC menjadi bulan-bulanan lawan. Hingga pekan ke-11, sudah 22 gol yang bersarang. Atau rata-rata dua gol dalam setiap pertandingan.
Meski baru di dua laga terakhir, ketika Arema FC dipoles pelatih baru, Fernando Valente, skuadra Singo Edan mendapatkan clean sheet.
Itu juga berkat penampilan cemerlang kiper asal Filipina, Julian Schwarzer, pada dua laga terakhir Arema FC. (*/ Ra Indrata)
The post Siswantoro Digeser Jadi Pelatih Arema U-20 appeared first on infomalangraya.com.