InfoMalangRaya – Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Malang, RIcky Meinardhy menyatakan, terus mengembangkan master plan Smart City di Kabupaten Malang. Tujuannya, agar bisa mewujudkan efisiensi dan keandalan pelayanan di berbagai bidang.
“Master plan Smart City di Kabupaten Malang terus dikembangkan, yang nantinya bisa diterapkan pada enam aspek. Dengan menerapkan smart city ini, nantinya akan didapatkan efisiensi, baik penganggaran, waktu juga tenaga, terutama di pemerintahan maupun pelayanan publik,” jelas Ricky, dikonfirmasi InfoMalangRaya, Kamis (15/6/2023) petang.
Dikatakan, pengembangan master plan Smart City ini sudah dimulai cukup lama, dan terus berproses untuk benar-benar bisa diterapkan nantinya.
Evaluasi tahap I Smart City Kabupaten Malang sendiri menurutnya sudah dilakukan belum lama ini. Namun, ia tidak bisa memastikan sudah berapa persen kesiapan Smart City untuk implementasi resminya.
Ricky mengungkapkan, dalam master plan Smart City yang dikembangkannya, melingkupi kebijakan, kelembagaan dan infrastrukturnya. Sementara, enam bidang yang akan disiapkan perangkatnya diantaranya smart governance, smart living, smart society, smart economic, smart environment, dan smart branding.
Dalam master plan smart city, implementasinya melalui sistem IT yang dikembangkan di Kabupaten Malang. Diantaranya, Smart Win Desaku Tuntas bidang kependudukan, aplikasi Wadool untuk bidang perlindungan perempuan dan anak, smart health dengan Contra War, smart branding MATIC dan smart e-Agriprop.
“Aplikasi smart city yang dikembangkan Kominfo ini bisa diterapkan mulai pemerintahan daerah hingga ke desa-desa. Termasuk pelayanan publik dan kemudahan aktivitas ekonomi yang bisa dimanfaatkan pelaku IKM/UMKM,” jelas Ricky.
Pada aplikasi Wadool (Wadah pengaduan online) pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak misalnya, sudah ditetapkan pengembangannya oleh Bupati Malang sejak 2019 silam.
Sementara itu, master plan Smart City Kabupaten Malang sendiri baru ditetapkan Bupati Malang pada 2023 ini.
Berdasarkan hasil evaluasi tahap I yang dilakukan, didapati sejumlah kendala dalam pengembangan Smart city ini. Termasuk, kendala infrastruktur yang belum memadai, kecepatan jaringan internet, juga sumberdaya operatornya.
Ricky berharap, dengan master plan smart city ini, maka ke depan sistem informasi dan aplikasi yang dikembangkan tersentral dan terintegrasi. Sehingga, tidak akan lagi banyak aplikasi yang bisa overlap (tumpang tindih) dan berulang kali dilakukan pengembangan karena vendor yang berbeda-beda antarsatuan kerja OPD. (Choirul Amin)
The post Smart City Kabupaten Malang Terus Disempurnakan, Pelayanan Efisien dan Andal appeared first on infomalangraya.com.