InfoMalangRaya – Peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-36 Arema tahun ini, benar-benar berbeda. Tampak sepi. Tidak ada gegap gempita untuk menyambutnya. Tidak ada lagi bendera-bendera suporter, yang biasanya dipasang menghiasi pinggir-pinggir jalan.
Padahal biasanya, bendera-bendera berukuran besar itu, sudah dipasang Aremania sejak awal Agustus. Bahkan ada juga yang memasang sebulan sebelum Arema ulang tahun.
Selain membirukan langit Malang Raya. Keberadaan bendera-bendera itu juga membuat atmosfer berbeda. Membawa kesan lebih meriah saat HUT Arema.
Tapi pada HUT tahun ini, semua hal itu tidak ada. Sebab Tragedi Kanjuruhan yang memakan 135 orang korban jiwa itu, masih membekas dibenak mereka.
Salah satu Aremania Kota Batu, yang tak mau disebutkan identitasnya menyampaikan, tahun ini untuk perayaan HUT ke 36 tahun Arema, di Kota Batu tidak menggelar apapun. Baik konvoi ataupun memasang bendera di sudut-sudut kota.
“Batu tidak mengadakan apapun,” tuturnya.
Kemudian saat disinggung kenapa tidak melakukan hal-hal seperti tahun sebelumnya. Apakah karena Tragedi Kanjuruhan, yang masih membekas dalam benak. Juga penanganan hukumnya yang dirasa tida sesuai. Dia tak mau berkomentar lebih banyak.
“Untuk bicara lebih jauh saya no coment dulu. Pastinya semuanya sudah sama-sama tahu,” ujar dia.
Sepinya perayaan HUT Arema tahun ini, tentunya turut berdampak pada merosotnya perolehan UMKM yang menjual atribut dan aksesoris Arema.
Penjual Atribut Arema di Kota Batu, Arief Fatkhur mengatakan, saat momen ulang tahun Arema, biasanya penjual atribut naik hingga 10 kali lipat dibandingkan hari biasa.
Jika hari biasa hanya bisa menjual sekitar 30 kaos saat HUT bisa menjual hingga 300 kaos dalam sehari.
“Sedangkan saat ini belum ada gairah. Mengingat kondisi Arema saat ini juga seperti ini. Untuk pembelian saat ini hanya 1-3 potong saja per hari. Tidak semeriah tahun sebelumnya,” tuturnya.
Arief mengungkapkan, biasanya pembelian atribut Arema mulai ramai ketika memasuki bulan Agustus. Selama kurun waktu tersebut, hingga sepekan setelah HUT Arema bisa menjual ratusan pcs jersey dan aksesoris seperti syal.
“Saat ini omzetnya sangat menurun sekali. Dampak dari Tragedi Kanjuruhan. Jadi korban dalam tragedi itu tidak hanya yang meninggal saja. Tapi juga berdampak pada kami. Para penjualan atribut Arema. Meski terdampak kami masih terus bertahan,” tandasnya. (Ananto Wibowo)
The post Tak Ada Bendera Saat Ultah Arema. Penjualan Atribut Merosot Tajam appeared first on infomalangraya.com.