InfoMalangRaya.com – Pejuang Palestina dari Brigade Al-Qassam mengaku bertanggung jawab atas upaya penyusupan ke ‘Israel’ pada tanggal 6 Juni, di mana para pejuang menyelinap dari kota Rafah di selatan Gaza ke sebuah daerah dekat penyeberangan perbatasan Kerem Shalom dan menyergap para tentara.
“Dalam sebuah operasi di belakang garis [musuh], Mujahidin Al Qassam mampu menembus pagar dan menyerang markas divisi musuh yang beroperasi di kota Rafah, selatan Jalur Gaza,” kata sayap militer Hamas itu dalam sebuah pernyataan.
Sekelompok pejuang perlawanan Palestina berusaha menyusup ke ‘Israel’pada 6 Juni, menggunakan bantuan kabut untuk menyelinap dari kota paling selatan Gaza, Rafah, menuju penyeberangan perbatasan Kerem Shalom.
Aksi berani tersebut dimulai sekitar pukul 4:00 pagi, menurut penyelidikan tentara ‘Israel’. Militer Zionis mengatakan bahwa kamera pengintai mereka melihat gerakan “mencurigakan” dalam kabut.
Ditambahkan bahwa tentara dari Batalion Pengintai Gurun dikerahkan ke tempat kejadian dan sekitar pukul 5:00 pagi, para pejuang melepaskan tembakan ke arah pasukan ‘Israel’. Investigasi tersebut mengatakan bahwa para pejuang perlawanan dipersenjatai dengan senapan serbu dan RPG.
Mayoritas pejuang Palestina itu syahid, dua orang karena serangan drone, pejuang ketiga karena tembakan tank, sementara pejuang keempat berhasil kembali ke Gaza dengan selamat, menurut penyelidikan tersebut. Ditambahkan bahwa para pejuang tidak dapat melintasi penghalang.
Meski begitu, aksi para pejuang Palestina itu membuat ‘Israel’ kelabakan dan mencari mengapa hal itu dapat terjadi.
“Pertempuran berlangsung selama beberapa menit dan pada akhir baku tembak yang sengit, salah satu pejuang berhasil melarikan diri kembali ke Rafah, meskipun ada tank dan pesawat yang diterbangkan ke daerah tersebut,” situs berita Israel Ynet melaporkan pada Kamis pagi.
Operasi ini dilakukan ketika pertempuran sengit terjadi di Rafah, sebulan setelah ‘Israel’ melancarkan serangan brutal ke kota tersebut.
Brigade Al Qassam mengumumkan sebelumnya pada hari Kamis bahwa para pejuangnya meledakkan pintu masuk terowongan jebakan di dekat sekelompok lima tentara di sebelah barat kota selatan, secara efektif “melenyapkan” mereka.
‘Israel’ mengambil alih penyeberangan perbatasan Rafah pada 7 Mei lalu dan sejak saat itu telah mendorong pasukannya masuk ke kota tersebut di bawah pemboman yang gencar, menentang peringatan internasional yang telah berulang kali disampaikan dan membuat sekitar satu juta warga Palestina mengungsi. Beberapa serangan ‘Israel’ terhadap tenda-tenda di dekat Rafah, dan di mana warga Palestina mengungsi dari Rafah, telah mengakibatkan puluhan warga sipil tewas.
Tel Aviv telah mengatakan sebelum melancarkan operasi tersebut bahwa Rafah adalah benteng terakhir Hamas. Namun sayap bersenjata kelompok tersebut tetap bercokol di seluruh Jalur Gaza bersama dengan faksi-faksi lain yang terus menargetkan pasukan ‘Israel’ dalam operasi sehari-hari.*
Baca juga: Pada 2025 ‘Israel’ Diperkirakan Habiskan Rp1,1 Kuadtriliun untuk Perang
Leave a Comment
Leave a Comment