Infomalangraya – BATU – Nasib para sopir angkutan umum di Terminal Kota Batu kini memprihatinkan. Pasalnya, jumlah penumpang kian sepi. Sering kali pendapatan yang mereka dapatkan dalam sehari tidak mencukupi biaya operasional.
Jika kita melintasi Jalan Dewi Sartika dan melihat ke Terminal Kota Batu, maka yang terlihat hanya puluhan angkutan kota (kota) yang ngetem. Sementara penumpang di terminal tersebut sangat sedikit bahkan di tempat duduk ruang tunggu kerap kosong melompong.
Sepinya penumpang ini disebabkan banyak hal. Di antaranya sudah banyak warga yang memiliki sepeda motor, sehingga tidak perlu lagi naik angkot untuk bepergian di dalam Kota Batu. Selain itu, hadirnya ojek online juga turut menambah sepinya penumpang angkot konvensional. Kondisi membuat para sopir angkot kehilangan banyak penumpang.
Karena penumpang semakin menurun, armada angkutan umum juga berkurang. Misalnya, pada tahun 2022 lalu, armada angkutan sejumlah 350 unit. Namun, kini hanya tinggal 300 armada.
Menurut Kasatgas Regu C Terminal Kota Batu Eko Sugiono, kondisi penumpang angkutan umun memang mengalami penurunan. Khususnya di jalur tertentu. “Jalur paling ramai itu hanya Batu-Landungsari,” katanya.
Sedangkan, jalur yang armadanya terbilang sedikit adalah jurusan Batu-Gunungsari yang melewati Desa Sumberejo. Eko menyebut, dalam jalur tersebut hanya ada 2 kendaraan. “Sekarang itu minat masyarakat untuk naik angkutan umum menurun. Imbasnya ke sopir angkutan yang harus mengejar setoran dan anggaran bensin,” jelasnya.
Menurut Eko, bukan hanya sopir angkutan umum saja yang terkena dampak sepi penumpang melainkan sopir bus. Di Kota Batu hanya ada bus Bagong dengan rute Batu-Kediri dan Batu-Jombang. Sedangkan, bus DAMRI rute Batu-Bromo sudah tidak ada lagi.
“Penyebab rute Batu-Bromo tidak ada lagi karena tidak adanya penumpang sama sekali. Sehingga, tidak ada perpanjangan operasi. Rata-rata orang mau ke Bromo lebih banyak dari Kota Malang,” kata Eko.
Selanjutnya bagaimana upaya Dishub Provinsi Jawa Timur sebagai pengelola Terminal Tipe B Kota Batu untuk mengoptimalkan Terminal Kota Batu ini? Pihaknya menjelaskan, sebentar lagi Pasar Induk Kota Batu beroperasi, untuk itu perlu adanya kolaborasi dan inovasi dalam urusan pelayanan.
“Saya dengar katanya perlu dibangun jembatan penyeberangan di depan Terminal Kota Batu menuju ke pasar. Jika memang ini memudahkan masyarakat, kami pun siap bekerja sama,” tutup Eko. (ifa/lid).
,