InfoMalangRaya.com— Ketertarikan dengan kisah hidup Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam membuat seorang lansia keturunan Tionghoa di Malaysia mengambil langkah mengucapkan dua kata syahadat dan memeluk Islam.
Sooh Cheng Hoon, 77 tahun, seorang pensiunan yang pernah bekerja di bank memilih nama ‘Abrahim’ sebagai nama Islaminya setelah menyatakan diri menjadi seorang Muslim.
Ia menceritakan, sejak lama ia mengikuti kisah hidup Nabi Ibrahim melalui buku-buku yang ditulis dalam bahasa Inggris.
“Saya tertarik dengan kisah Nabi Ibrahim, makanya saya memilih nama Ibrahim sebagai nama Islami saya,” ujarnya usai membacakan syahadat yang dipimpin Wakil Ketua Gerakan Relawan Malaysia (GSM), Mohamad Faezal Shamsudin disaksikan oleh Ketua Klub Pengembangan TVET dan Pengusaha Penang, Mohamad Fakarudin Md. Farok.
Pembacaan syahadat digelar dalam acara Piknik dan Dakwah di Taman Armenia, Lebuh Acheh di sini baru-baru ini yang mempertemukan empat lembaga swadaya masyarakat (LSM) yaitu Asosiasi Kesejahteraan Masyarakat Penang (myIKUT), GSM, Asosiasi Ikhwanul Muslimin Malaysia ( Salimah ) dan Organisasi Silat Lincah Penang.
Cheng Hoon menyatakan, dengan bertambahnya usia, ia bersyukur telah diberikan kesempatan untuk memeluk Islam. “Sekarang saya lebih tenang. Kisah Nabi Ibrahim dan liku-liku kehidupan yang dilaluinya, termasuk ujian yang harus ia lalui, sungguh menyita perhatian saya,” ujarnya dikutip MalaysiaGazette.
“Ketika saya mencari tahu lebih jauh tentang kisah Nabi Ibrahim, saya menemukan bahwa kisahnya juga ditemukan dalam Al-Quran. Makanya saya putuskan masuk Islam,” ujarnya.
Cheng Hoon adalah satu dari tiga orang yang memutuskan masuk Islam dalam Program Piknik Sambil Dakwah. Seorang lain, Yap Boon Leong, 54 tahun, ia menemukan Islam setelah keluarganya berantakan dan ingin memulai hidup baru dengan ketenangan.
Ia menjelaskan, kehidupannya yang sering berpindah-pindah dan tidur di rumah temannya menyebabkan pernikahannya hancur dan ia harus berpisah dengan kedua anaknya.
“Itu adalah kesalahanku. Sekarang saya bertobat dan ingin memperbaiki diri. Biarkan dua anak yang berusia 20-an bersama mantan istri saya. Meski aku tak bisa lagi menghubungi anak-anak tapi itulah hukumanku atas kesalahan masa laluku.
“Itulah sebabnya saya memilih Islam. Begitu saya mengucapkan syahadat, jiwa saya lebih tenang,” ungkapnya yang sempat beberapa lama tinggal di surau.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, mantan satpam sebuah pusat hiburan, Simwei Leong, 28, yang juga mengucapkan syahadat, mengatakan bahwa kehidupan masa lalunya telah memberinya banyak pelajaran.
“Setelah berpikir panjang dan keras tentang pekerjaan yang saya lakukan, kini saya ingin hidup saya lebih tenang dan damai. Saya sering bertanya-tanya sampai kapan saya harus hidup dengan pekerjaan seperti ini.”
“Setelah mendapat informasi yang benar dari teman-teman, saya memilih Islam sebagai hidup saya,” ujarnya riang usai mengucapkan dua kalimat syahadat.
Ia membacakan syahadat yang dipimpin oleh Anggota Komite GSM, Mohd. Fadzil Saari.*