Infomalangraya.com –
Share
Tweet
Share
Share
Email
Setelah sukses membesut film “Love at First Fight” atau “Les Combattants” (2014), penulis dan sutradara Thomas Cailley kembali lewat “The Animal Kingdom” atau “Le Règne Animal” (“2023”). Sekilas, film ini mengingatkan penulis akan “Let the Right One In” atau “Låt Den Rätte Komma” (2008), sebuah film fantasy/horor asal Swedia yang sukses mencuri hati perhatian penonton dunia lewat alurnya yang unik dan para aktor dan aktris ciliknya yang mumpuni.
Meski mengusung cerita yang sama sekali berbeda, “The Animal Kingdom” menawarkan feel yang sama dengan “Let the Right One In”. Perlahan tapi pasti, penonton dibawa semakin jauh ke dalam dunia unik besutan Cailley. Membuat siapapun yang menyaksian terus bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah kondisi mutasi gen yang diderita sebagian warga akan menular? Bagaimana nasib mereka yang sudah mulai bertransformasi?
Émile (Paul Kircher, “Winter Boy“) dan ayahnya, François (Romain Duris, “The Three Musketeers: Milady“) hidup dalam kondisi yang pelik di dalam dunia dimana mutasi gen terjadi dan menimpa sebagian besar warga. Ada yang berubah menjadi manusia separuh burung, ular, dan bahkan kadal. Kecepatan mutasi pun berbeda-beda, ada yang dengan cepat berubah total, ada pula yang berubah secara perlahan-lahan.
Ibu kandung Émile adalah salah satu korban mutasi gen yang harus dipindah ke rumah sakit khusus, karena ia kini perlahan berubah menjadi separuh manusia serigala. Namun petaka terjadi saat sang ibu menghilang setelah kecelakaan menimpa bis yang mengangkut puluhan pasien mutatif tersebut. Panik karena tim pencari yang dilepas pemda bersenjata api, Émile dan ayahnya memutuskan untuk mencari sendiri keluarga mereka, sebelum ‘ditangkap’ oleh pasukan pemerintah.
Ditengah-tengah misi pencarian tersebut, ternyata Émile juga mengalami perubahan fisik. Meski mutasi gen yang terjadi cukup pelan dan tanda-tanda seperti bulu dan cakar tumbuh di tempat-tempat yang tidak terlalu kentara, Émile tetap gugup dan takut akan apa yang terjadi pada dirinya jika sampai sang ayah atau orang lain mengetahui perubahan tersebut. Berhasilkah mereka menemukan sang bunda? Apakah mutasi gen Émile akan diketahui sang ayah?
Meski mengusung genre sci-fi, “The Animal Kingdom” tidak pernah menitikberatkan ceritanya di sisi mutasi gen. Alih-alih, Cailley memindahkan fokus pada para karakter yang terlibat dalam kekacauan ini. Sebuah keluarga yang tercabik-cabik oleh kondisi diluar nalar yang menimpa kehidupan mereka dan bagaimana mereka menyikapi hal tersebut.
Penonton bisa merasakan kegetiran seorang ayah hanya dengan melihat sorot matanya saat ia harus melakukan hal yang mungkin tidak akan ia lakukan dalam kondisi normal. Atau tatapan seorang ibu yang telah berubah menjadi binatang termutasi dimana kehangatannya tetap bisa dirasakan oleh sang anak.
Film “The Animal Kingdom” memang bukan tayangan biasa yang menawarkan beragam adegan bombastis. Namun meski demikian, film berbahasa Perancis ini sukses menawarkan sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Didukung oleh sederet aktor dan aktris berbakat, penonton bisa tenggelam dalam dunia unik yang ditawarkan oleh Cailley.
Bagi yang penasaran, film “The Animal Kingdom” sudah bisa ditonton di bioskop-bioskop di Indonesia!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com