Surabaya (IMR) – Massa aksi buruh Jawa Timur menggelar demonstrasi dengan melakukan long march menuju Kantor Gubernur di Jalan Pahlawan, Surabaya. Aksi ini bertujuan untuk menyuarakan tuntutan mereka kepada pemerintah, Kamis (28/8/2025).
Dalam perjalanannya, ratusan buruh sempat membendung jalan raya di berbagai titik strategis seperti frontage Jalan Ahmad Yani, Jalan Blauran, Jalan Darmo, dan Jalan Pahlawan.
Di setiap pemberhentian, massa buruh menggelar aksi teatrikal yang diiringi orasi dan poster berisi tuntutan, menciptakan suasana protes yang dinamis.
Protes buruh tidak hanya diungkapkan melalui orasi dan poster, tetapi juga lewat simbolisasi yang unik. Beberapa buruh mengenakan topeng Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pembebanan pajak yang dinilai memberatkan.
Selain itu, kritik terhadap korupsi Wakil Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, Immanuel Ebenezer Gerungan dan juga gaji tunjangan DPR diwujudkan dengan mengenakan kostum tikus yang menghamburkan uang, sebuah gambaran visual yang kuat dan satir untuk menyampaikan pesan mereka.
Perwakilan massa aksi buruh Jawa Timur, Nuruddin Hidayat mengatakan bahwa, dua ribu buruh Jawa Timur melakukan demo hari ini sebagai wujud keprihatinan dan kepedulian buruh terhadap nasib sesama pekerja dan masyarakat sipil.
“Estimasi hari ini kurang lebih dua ribuan orang (buruh yang hadir). Berasal dari buruh KSP Jawa Timur, kawasan industri Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan. Ada juga yang dari Tuban, Probolinggo, Jember, dan juga Lumajang,” kata Nuruddin di tengah aksi, Kamis (28/8/2025).
Menurut Nuruddin, sebagai bentuk protes, para buruh menampilkan aksi teatrikal yang menarik perhatian. Aksi ini menampilkan buruh-buruh yang memakai kostum tikus-tikus dan topeng Menteri Keuangan.
Dia menjelaskan, teatrikal ini merupakan sindiran keras bagi pemerintah. Aksi tersebut menggambarkan kritik buruh terhadap semangat pemerintah dalam menarik pajak, yang pada akhirnya uangnya justru dikorupsi.
”Terakhir Wamenaker (Immanuel Ebenezer Gerungan), kami sangat miris sekali sertifikasi K3 untuk keselamatan buruh ini pun juga dikorupsi oleh mereka,” tegas Nuruddin.
Ada pun sejumlah tuntutan yang disuarakan buruh Jawa Timur hari ini, di antaranya sebagai berikut:
1. Tuntutan Nasional
• Buruh menuntut adanya pembahasan undang-undang ketenagaan kerjaan baru yanh di luar dari undang-undang Omnibus Law, sebagaimana amanah putusan MK.
• Menolak peningkatan pajak,
• Menolak pajak THR, pajak pesangon buruh, kemudian diskriminasi pajak upah bagi buruh yang telah menikah.
• Buruh Menuntut peningkatan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak), yang dari Rp 5 juta menjadi Rp 7,5 juta.
2. Tuntutan Lokal Jawa Timur
• Mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Timur Membahas perda tentang Sistem Pesangon.
• Mendesak pembahasan alokasi anggaran iuran BPJS Kesehatan bagi Rakyat Miskin dan Tidak Mampu di Jawa Timur.
• Mendesak Gubernur Jawa Timur untuk merekomendasikan Presiden RI Ke-empat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi pahlawan nasional. (rma/kun)