Infomalangraya.com –
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah melakukan perjalanan ke Alberta untuk menunjukkan dukungan bagi personel militer yang dikirim ke provinsi barat untuk memerangi kebakaran hutan yang masih berkobar dan memaksa ribuan orang mengungsi.
Trudeau tiba di ibu kota provinsi Edmonton pada hari Kamis untuk mendapatkan kabar terbaru tentang upaya pemadaman kebakaran.
Tentara Kanada dikirim minggu lalu untuk membantu upaya pemadaman kebakaran dan pemulihan, dan lebih banyak tentara diharapkan bergabung dalam beberapa hari mendatang, menurut pemerintah Alberta.
Anggota Angkatan Bersenjata Kanada “telah dikerahkan untuk memberikan dukungan pemadam kebakaran, membantu mengevakuasi masyarakat yang terisolasi, dan memastikan orang-orang aman”, cuit Trudeau setelah kunjungannya.
“Hari ini, kami mampir untuk menerima pembaruan dari mereka yang ada di lapangan — dan berterima kasih kepada mereka atas pekerjaan yang mereka lakukan.”
Kebakaran yang meluas telah menandai awal musim kebakaran yang intens di provinsi kaya minyak itu, memaksa lebih dari 30.000 orang keluar dari rumah mereka pada satu titik dan menutup produksi setidaknya 319.000 barel setara minyak per hari, atau 3,7 persen dari produksi nasional. .
Minggu lalu, saat kebakaran hutan terjadi di Alberta, kami menyetujui permintaan provinsi untuk bantuan federal. @CanadianForces anggota telah dikerahkan untuk memberikan dukungan pemadam kebakaran, membantu mengevakuasi komunitas yang terisolasi, dan memastikan orang-orang aman. Hari ini, kami mampir untuk menerima… pic.twitter.com/eiFzeO8TyN
— Justin Trudeau (@JustinTrudeau) 15 Mei 2023
11 hari pertama bulan Mei telah menetapkan rekor panas musiman di beberapa bagian Alberta, termasuk Edmonton, menurut Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada.
Prakiraan untuk provinsi tersebut menunjukkan cuaca dingin mulai Selasa malam yang akan membawa angin kencang, sedikit kemungkinan badai petir, tetapi tidak banyak hujan, kata Sara Hoffman, ahli meteorologi dari Environment Canada.
“Kami sangat prihatin tentang kemungkinan petir kering di daerah yang sudah memiliki risiko kebakaran yang cukup tinggi,” kata Hoffman. Kondisi panas dan kering diperkirakan akan meningkat lagi mulai Jumat dan kemungkinan tidak akan mereda setidaknya hingga awal minggu depan.
Hingga Senin sore, 87 kebakaran hutan masih terjadi di seluruh provinsi, menurut pelacak data Alberta Wildfire, dengan 25 di antaranya dianggap tidak terkendali.
Lebih dari 19.000 orang juga telah dievakuasi dari rumah mereka pada hari Minggu, naik dari 16.500 pada hari Jumat.
Bill Blair, menteri kesiapsiagaan darurat Kanada, mengatakan kepada wartawan di Edmonton pada Senin sore bahwa kondisi cuaca, khususnya suhu yang sangat tinggi, memainkan peran utama dalam kebakaran yang berlanjut.
“Aktivitas kebakaran di sini di Alberta telah dimulai lebih awal dari biasanya. Hampir tidak ada preseden untuk memiliki tingkat aktivitas kebakaran di provinsi ini,” kata Blair.
“Tampaknya kondisi panas, kering, dan berangin ini dapat bertahan selama beberapa hari, dan jelas sekali, kita berada di sini untuk jangka panjang.”
Banyak ahli telah menunjuk perubahan iklim sebagai faktor yang memperburuk peristiwa cuaca ekstrem seperti kebakaran hutan, gelombang panas, dan badai tropis di seluruh dunia.
Pada tahun 2016, kebakaran hutan di wilayah pasir minyak Alberta mengganggu produksi minyak, memaksa 100.000 penduduk keluar dari Fort McMurray dan memukul perekonomian Kanada.
Gelombang panas yang brutal di provinsi paling barat British Columbia di negara itu pada tahun 2021 menyebabkan ratusan kematian. Panas juga memicu lusinan kebakaran hutan, memaksa evakuasi dan membakar seluruh komunitas hingga rata dengan tanah.
Pada hari Minggu, pejabat Kebakaran Hutan Alberta Josee St-Onge mengatakan selama pengarahan bahwa periode pembakaran puncak untuk Alberta, “yaitu saat suhu tertinggi dan bahan bakar paling kering, masih ada di depan kita”.
“Terlalu dini untuk mengatakan kapan kita akan melihat puncak musim kebakaran ini,” kata St-Onge. “Kami akan terus ditantang.”