InfoMalangRaya.com– Serangan Israel di Libanon dan Gaza memberikan alasan bagi Iran untuk melakukan serangan balasan, kata menteri Luar Negeri Turki pada hari Sabtu (19/102024) dalam konferensi pers bersama di Istanbul dengan mitranya dari Iran.
“Sikap agresif Israel memaksa Iran untuk mengambil langkah-langkah yang sah,” kata Menlu Turki Hakan Fidan dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, seperti dilansir AFP.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “terus-menerus membuka front baru di kawasan” dan “berusaha menarik Iran ke dalam peperangan ini,” kata Hakan Fidan.
“Risiko perang menyebar ke seluruh kawasan tidak boleh diremehkan.”Iran mendukung kelompok Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon, yang para pemimpinnya telah dibunuh oleh Israel dalam serangan beberapa bulan terakhir.
Iran juga mendukung pemberontak Houthi di Yaman dan milisi Syiah di Iraq, serta angkatan bersenjata negara Suriah pimpinan rezim Bashar Assad. Teheran secara kolektif menyebut proksi dan milisi ini sebagai “poros perlawanan” terhadap Israel.
Pada tanggal 1 Oktober, Iran meluncurkan sekitar 200 rudal sebagai balasan atas pembunuhan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut pada tanggal 27 September dan pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyah pada tanggal 31 Juli di Teheran.
Israel, yang telah bersumpah untuk membalas Iran atas serangan tersebut, pada hari Rabu (16/101/2024) di Gaza telah membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar, pengganti Ismail Haniyah.
Korps Garda Revolusi Iran memperingatkan bahwa mereka akan menyerang Israel “dengan menyakitkan” jika negara itu menyerang target-target Iran.*