Ulama Syiah Iran Tewas dalam Serangan Bank

NASIONAL176 Dilihat

InfoMalangRaya.com—Seorang ulama Syiah Iran berpengaruh yang juga anggota Majelis Pakar yang memilih pemimpin tertinggi negara itu tewas dalam serangan bersenjata, kata para pejabat kemarin. Serangan itu diyakini sebagai yang paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir terhadap ulama di Iran.
“Ayatollah Abbas Ali Soleimani terbunuh pagi ini dalam serangan bersenjata… penyerang juga telah ditahan dan saat ini sedang diselidiki,” lapor kantor berita IRNA, mengutip pejabat keamanan di provinsi utara Mazandaran, tempat pembunuhan terjadi.
Serangan itu terjadi di dalam sebuah bank di kota Babolsar, kata pejabat itu. Rakyat Iran kembali menggelar aksi protes jalanan, memasuki bulan keempat.
“Motif penyerang masih belum diketahui dan akan diumumkan setelah teridentifikasi,” katanya.
Gubernur Mazandaran, Mahmoud Hosseinipour, mengatakan para penyerang adalah petugas keamanan lokal di bank tersebut.  “Sejauh ini, informasi dan dokumen kami menunjukkan bahwa itu bukan tindakan keamanan atau teroris,” kata Hosseinipour kepada jaringan televisi resmi negara itu.
Ia juga menginformasikan bahwa penyerang tidak mengetahui bahwa orang tersebut seorang Ayatollah Iran.  Rekaman kamera sirkuit tertutup (CCTV) yang dirilis oleh kantor berita Tasnim menunjukkan satpam yang mengenakan jaket biru dan putih menembak ulama dari belakang saat dia duduk di kursi di bank.
Menyusul pembunuhan tersebut, Jaksa Penuntut Umum Iran Mohammad Jafar Montazeri memerintahkan otoritas regional untuk ‘menyelidiki masalah ini dari berbagai sudut, melakukan tindak lanjut dan melaporkan hasilnya’.
Soleimani, 75, sebelumnya adalah wakil Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.  Dia juga menjadi imam shalat Jumat di kota Kashan, di provinsi Isfahan dan Zahedan di provinsi Sistan-Baluchistan.
Berdasarkan konstitusi, Majelis Pakar diwakili oleh 88 orang. Mereka diberi mandat untuk mengawasi, memberhentikan dan memilih Pemimpin Tertinggi.
Badan permusyawaratan yang kuat itu kini dipimpin oleh seorang ulama ultra-konservatif, Ahmad Jannati, yang berusia 96 tahun. Anggotanya dipilih dalam pemilihan populer untuk masa jabatan delapan tahun dari kumpulan kandidat yang diperiksa oleh Dewan Wali Nasional, kutip AFP.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *