InfoMalangRaya – Universitas Brawijaya melalui program Matching Fund Kedaireka Dikti, meluncurkan inisiatif kolaboratif. Untuk mendorong industrialisasi turmeric oil di Kabupaten Ponorogo.
Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pertanian lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani kunyit di daerah tersebut.
Kabupaten Ponorogo, dikenal sebagai salah satu penghasil kunyit terbesar di Jawa Timur. Memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat produksi turmeric oil.
Belum lagi beberapa tahun belakangan, pengusaha kunyit ponorogo aktif dalam ekpor kunyit ke India berupa simplisia kunyit kering.
Untuk itu, Universitas Brawijaya berkomitmen mendorong terciptanya produk-produk turunan kunyit, sebagai bentuk peningkatan nilai tambah produk.
Untuk mendukung hal tersebut, Universitas Brawijaya berkomitmen mendorong pelaku usaha kunyit dengan melakukan perbaikan produk pasca panen kunyit, serta project commissioning peralatan industri turmeric oil di Laboratorium UB.
Ketua Tim Program ini, Dr. Dodyk Pranowo, STP. MSi., Senin (18/12/2023) kemarin mengatakan, “Kami bangga menjadi bagian dari inisiatif yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi lokal dan peningkatan nilai tambah produk pertanian.”
“Melalui program ini, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani kunyit di Ponorogo dan mendukung pertumbuhan industri turmeric oil di Indonesia,” katanya.
Program ini menjadi langkah kolaboratif antara Universitas Brawijaya, dengan pelaku usaha dalam pengolahan kunyit menjadi turmeric oil.
Universitas Brawijaya menyelenggarakan kegiatan perbaikan manajemen pasca panen kunyit, kepada pelaku usaha. Serta memperkenalkan mesin dan peralatan produksi turmeric oil yang sudah berhasil dirancang di laboratorium.
Di satu sisi, pelaku usaha kunyit Ponorogo, Fenti Roesliana, juga memberikan komentar terkait potensi besar dalam industrialisasi turmeric oil di Ponorogo.
“Melalui kerjasama dengan Universitas Brawijaya, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif. Terhadap pengembangan ekonomi lokal dan peningkatan daya saing industri kunyit di tingkat nasional,” ujarnya.
Program Matching Fund Universitas Brawijaya ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Terhadap sektor pertanian, industri dan ekonomi di Kabupaten Ponorogo.
Para pemangku kepentingan, diharapkan dapat bersatu untuk mewujudkan visi bersama dalam mengangkat potensi kunyit. Sebagai sumber daya ekonomi yang berkelanjutan dan menguntungkan. (M Abd Rahman Rozzi)
The post Universitas Brawijaya Maksimalkan Kunyit Ponorogo Lewat Matching Fund appeared first on infomalangraya.com.