InfoMalangRaya.com—Perlawanan pejuang Palestina di wilayah-wilayah yang dikuasai penjajah Zionis meluas ke berbagai tempat. Eskalasi perlawanan mulai merembet ke wilayah yang dikusai penjajah di Mesir yang berbatasan dengan Gaza dan perbatasan dengan Lebanon.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Hari Ahad, (8/10/2023) jam 10.00 waktu setempat, milisi bersenjata Lebanon yang disokong Iran melakukan serangan ke sebuah markas militer di perkebunan Sheba. Serangan dibalas serdadu penjajah dengan melakukan tembakan balasan ke wilayah Lebanon bagian selatan, demikian lansir oleh Al Jazeera, Ahad, (8/10/2023).
Sementara itu, media lokal Mesir juga menyebutkan hari ini bahwa ada dua turis dari wilayah pendudukan “Israel” di Alexandria yang tewas ditembak oleh seorang aparat keamanan Mansyiyah, wilayah Kairo, demikian dilansir Al Ahram Online.
Hingga saat ini, kelompok pejuang Palestina masih terus melakukan perlawanannya, sementara Israel terus melalkukan bombardir gedung-gedung perkantoran, rumah sakit dan pemukiman warga Gaza.
Mengutip laporan akun media X @gazaalannet hari Ahad, (8/10/2023), beberapa saat lalu, Israel melansir foto para perwira dan serdadu mereka yang tewas dalam Operasi Taufan Al-Aqsha yang digelas hari Sabtu, (7/10/2023).
PM Zionis Benyamin Netanyahu mengatakan hanya ada 100 warga yang ditawan, namun pihak pejuang Palestina mengatakan jumlahnya jauh lebih banyak dari yang disebutkan.
Sebelum ini, lembaga keilmuan Islam ternama di dunia, Al-Azhar Syarif, mengaku bangga dan memuji upaya perlawanan para pejuang dan rakyat Palestina. Menurut institusi keagamaan berusia lebih dari 1000 tahun ini, perlawanan para pejuang dan rakyat Palestina ikut memulihkan rasa percaya diri umat Islam.
“Al-Azhar menyampaikan dukungannya kepada hati dan tangan orang-orang Palestina yang membanggakan, yang telah menanamkan dalam diri kita (Islam, red) semangat dan kepercayaan diri serta memulihkan kehidupan kita setelah kita berpikir bahwa hal itu tidak akan pernah kembali lagi, “ demikian tulisnya dalam sebuah pernyataan di situs resminya, www.azhar.eg, hari Sabtu, (7/10/2023).*