InfoMalangRaya.com – Ritual keagamaan Hindu berubah menjadi aksi kekerasan dan brutal yang menarget umat Islam di Bihar, India. Hal tersebut dilakukan gerombolan radikal Hindutva.
Ritual Mahavir Akhara pada malam hari tanggal 1 Oktober, menyebabkan sebuah masjid rusak. Insiden ini terjadi di dalam wilayah hukum dari Kantor Polisi Hathua, di mana ketegangan meningkat antara dua kelompok agama, yang menyebabkan kekacauan dan kerusuhan di daerah tersebut.
Inspektur Polisi kepada media setempat 0mengungkapkan bahwa “dua kelompok bentrok satu sama lain selama prosesi Mahavir Akhara pada tanggal 1 Oktober malam di Gopalganj. Bentrokan tersebut meningkatkan kekerasan di daerah tersebut.” Namun, tim polisi mengaku berhasil mengendalikan situasi dalam waktu singkat.
Sebuah video dari SDPO Anurag Kumar telah beredar di media sosial, di mana ia terlihat meneriakkan slogan-slogan ekstremis Hindu ‘Jai Sri Ram’ selama prosesi tersebut. Ia terlihat memimpin prosesi di Arena Mahaviri sambil meneriakkan slogan-slogan ini. Video ini juga menunjukkan masjid yang berada di dekat prosesi tersebut.
This is from Hathua, Gopalganj, Bihar.Hindutva extremists vandalized a mosque during a religious procession, and Bihar Police officials can be seen raising Hindu Religious slogans in the same procession. pic.twitter.com/95R1cYaBNA
— Md Asif Khan (@imMAK02) October 2, 2023
Dengan sekitar 20 ribu orang yang hadir di tempat kejadian, tindakan SDPO Anurag Kumar bertujuan untuk membubarkan kerumunan massa dari masjid di Chiktoli, menurut polisi.
Inspektur Prabhat mengatakan, “SDPO meneriakkan slogan-slogan ‘Jai Sri Ram’ untuk mengendalikan hukum dan ketertiban.” Namun, ia juga mengatakan, “Tidaklah pantas untuk meneriakkan slogan-slogan agama dengan seragam polisi.”
Menurut penduduk setempat, Ahmed, situasi berubah menjadi lebih buruk ketika beberapa kelompok akhara mendekati Masjid dan terlibat dalam perkelahian dengan polisi. Dia mengklaim bahwa orang-orang yang ikut dalam prosesi tersebut yang memulai serangan terhadap masjid.
Ahmed menyatakan, “Video-video yang viral tidak menampilkan rekaman saat masjid dan rumah-rumah milik umat Islam diserang. Umat Islam hanya membalas ketika serangan dimulai dari sisi lain.”
Ahmed lebih lanjut menyatakan bahwa beberapa orang Muslim ditangkap setelah insiden tersebut.
“Hanya empat orang dari pihak lain yang membuat masalah yang ditangkap,” tambahnya.*
Yuk bergabung dengan dakwah media melalui BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH) atau melalui https://dakwah.media/