InfoMalangRaya – Media sosial X, dihebohkan dengan viralnya dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus) Malang. Akun @atalaricc mengunggah detail perihal kronologi dan aksi keji yang dilakukan terduga pelaku yang diketahui berinisial ROS. ROS dalam unggahan diceritakan melakukan aksi kekerasan seksual berulang kali dan bahkan membuat korbannya hamil. Kasus kehamilan yang disebabkan pelaku pun berulang sampai tiga kali. Kian mengejutkan, terduga pelaku juga memaksa korban untuk mengugurkan kandungannya.
Baca Juga :
Steril dari PKL, Satpol PP Pastikan Penertiban Bangunan Liar Jalan Sultan Agung Tanpa Perlawanan
“Ralvio, mahasiswa Binus Malang, melakukan kekerasan seksual, memaksa aborsi, dan tidak pernah bertanggung jawab. Bahkan dia suka menggunakan kekerasan seperti memukul dan menjambak saat pacarnya menolak berhubungan seksual,” tulis akun @atalaricc. Lebih lanjut, diceritakan akun tersebut, bahwa pelaku begitu keji. Terduga pelaku sampai memberikan obat-obatan untuk mengugurkan kandungan korban. Saat pacar yang bersangkutan dipaksa aborsi dan kemudian mengalami pendarahan, pelaku justru meninggalkan korban dan justru pergi berpesta. Korban yang dibiarkan sendirian harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang semakin parah, bahkan sampai harus dirawat inap tanpa mendapat perhatian dari ROS. Mirisnya, meski keluarga pelaku mengetahui aksi keji dari sang anak, namun hal tersebut justru menambah tekanan bagi korban. Sebab, keluarga terduga pelaku juga memaksa dan mengintimidasi korban untuk mengugurkan kandungannya. Keluarga pelaku seakan mengamini aksi yang diperbuat oleh sang anak. Lebih dari itu, keluarga pelaku juga menuduh korban hanya menginginkan harta dari sang pacar. Hal ini pun tak pelak sangat membuat psikologi korban terguncang.
Baca Juga :
Viral Aksi Gus Miftah Toyor Kepala Istri Saat Nonton Denny Caknan, Netizen Langsung Sebut Fufufafa
Menanggapi hal ini, Section Head – Global Employability & Alumni Binus Malang, Titi Setiani Suwandi, masih belum bisa menyampaikan informasi lebih lanjut tentang kasus ini. “Segera saya informasikan kembali,” balasnya lewat pesan WhatsApp, Jumat (4/10/2024). Pihaknya menyampaikan, bahwa saat ini Binus Malang masih mengumpulkan informasi atas informasi yang beredar. “Kami sedang mendalami informasi ini, ya. Terimakasih,” katanya melalui sambungan WhatsApp. Sementara itu, saat media ini mencoba mengkonfirmasi langsung ke Kampus Binus Malang, hasilnya masih nihil. Belum ada pihak berwenang dari Binus Malang yang dapat ditemui dan memberikan penjelasan atau langkah yang diambil atas kabar yang beredar di media sosial.