Wajah Bak Gangster, TikToker Kelahiran India Ini Berkisah Menemukan Islam dan Kini Hidup Tenang Bersama Ibunya yang Hindu

NASIONAL181 Dilihat

InfoMalangRaya.com—Dalam kehidupan ini, banyak orang berjuang untuk berbuat baik baik sesama manusia maupun dengan makhluk lain untuk mencari keridhaan Yang Maha Kuasa.
Mencari kesenangan memang bukan hal yang mudah, terkadang harus mempertaruhkan segalanya, hingga lelah.Tapi percayalah, itu akan terjadi karena hidup ini hanya sementara dan yang tersisa hanyalah akhirat.
Bulan lalu, video tentang seorang pria yang menceritakan bagaimana dia disambut oleh Tuhan setelah bertahun-tahun hidup mencari ketenangan pikiran.

Seorang bintang TikTok  Malaysia yang masuk Islam didampingi ibunya yang beragama Hindu merayakan Hari Raya Idul Fitri viral di media sosial. Pria yang memiliki nama akun @mukagangster  atau Muhammad Mikhael Sathayah dikenal berpenampilan seperti pria tangguh, berkepala botak dan berjanggut lebat, namun tak dipungkiri ia hanyalah ‘seorang anak mami’.
Dari video tersebut, terlihat jelas pria berusia 39 tahun itu memiliki hubungan cinta dengan ibunya dan membuktikan bahwa ikatan antara seorang ibu dan putranya tidak dapat dipatahkan meskipun mereka berbeda keyakinan, demikian pesan yang ingin disebarkan oleh Mikhael ke publik.
“Setelah saya memeluk Islam, hubungan saya dengan ibu saya semakin erat,” kata pria asli Tambun yang telah berpindah agama sejak tahun 2018 itu.
“Saya berbagi (kisah) hijrah saya (ke Islam) dan saya ingin memberitahu semua orang untuk terus mencintai ibu kita apa pun yang terjadi,” katanya.
Selama lima tahun terakhir, Mikhael mengaku telah merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama ibunya M Muniamah. “Saya akan memakai baju Melayu dan ibu saya akan memakai pakaian tradisional India. Kita rayakan Hari Raya bersama-sama,” ujarnya.
Disinggung soal perasaan sang ibu ketika Mikhael bercerita akan pindah agama, Muniamah yang kini berusia 72 tahun itu mengaku awalnya merasa takut kehilangan anaknya. “Ketika dia pertama kali ingin masuk Islam, saya takut setelah dia masuk Islam, saya akan ditinggal sendirian,” ujarnya.
“Tapi dia berjanji tidak akan meninggalkanku. Jika itu (Islam) membuatnya bahagia, saya bahagia. Saya selalu memberikan apa pun yang dia inginkan sejak dia masih kecil, ” tambah Muniamah.
Kedekatan Muhammad Mikhael Sathayah dengan ibunya ini tak urung telah menambah banyak pengikut akun TikTok -nya.   Video mualaf yang paling banyak dilihat di halaman TikTok -nya menyebutkan bagaimana ibunya difitnah, dibully dengan beberapa tuduhan bahwa ibunya terlalu memanjakan dengan mengizinkannya pindah agama.
Dalam unggahan salah satu kisah hijrahnya bahkan ada yang telah ditonton sebanyak 8,1 juta kali. Video populer lain di halamannya adalah tentang pertemuannya dengan dai Ebit Lew, yang juga seorang mualaf, yang telah memiliki 3,5 juta penayangan.
Banyak videonya menampilkan ibunya, termasuk menunjukkan mereka makan bersana di restoran. Bagaimana ibunya memarahi karena kamarnya berantakan dan saat ia membelikan ibunya gelang emas.
Terlepas dari popularitasnya di platform TikTok  dan ketenaran yang dibawanya, Mikhael menegaskan bahwa dia tidak berubah. “Kalau dulu saya makan nasi kandar, saya tetap makan nasi kandar. Saya hanya ingin menyebarkan pesan Islam melalui cinta,” kata Mikhael.
Bisikan Ghaib dan Perjalanan Ruhani
Perjalanan pria berjambang itu memeluk agama Islam diawali adanya kekosongan batin yang menjerat hatinya. Ia mengaku sudah merasakan kekosongan sejak lama, padahal ia selalu menyanyangi ibunya.
“Semenjak hidup semenjak kecil, saya (merasa) kekosongan di hati, jiwa ini mencari apakah erti kehidupan. Saya cuba mengisi kekosongan, tetapi kesakitan yang makin hari makin menjadi-jadi. Di luar nampak berjaya tapi hati saya dalam kesakitan. Apa yang kurang? Saya sayang mak saya. mak saya segala-galanya bagi saya,” katanya dengan menggunakan syair Melayu untuk menyentuh perasaan publik.
Mikhael terus mencari apa yang kurang dalam hidupnya sampai suatu pagi ia mendengar sebuah suara. Namun, kala itu, Mikhael memilih untuk mengabaikannya.
Mikhael masih menganggap suara itu hanya angin lalu. “Mencari nur yang tidak tersampaian, jiwa ini meronta sampai Subuh suatu pagi terdengar suara yang indah ‘aku yang cipta kamu, tapi ini aku berikan pada kamu, terima sajalah’. Apakah maksud soalan itu? Saya tertanya-tanya, apakah jawaban untuk pesoalan itu?” ucapnya.
“Saya rasa tahu, tapi saya masih tidak mau menerima. Saya mencari dunia, saya mengejar dunia,” tambahnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *