Walter Mazzarri Ungkap Kelemahan Khvicha Kvaratskhelia

OLAHRAGA98 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Napoli, Walter Mazzarri mengungkapkan hal yang ia tak suka dari Khvicha Kvaratskhelia. Mazzarri mengatakan bahwa Kvara terlalu sering melakukan cut inside dari sisi kiri dan dia memintanya untuk menguranginya.

Kvara merupakan salah satu alasan besar mengapa Napoli meraih Scudetto musim lalu, dimana berhasil meraih MVP Serie A. Musim ini dia sudah mampu mencatatkan 4 gol dan 4 assist termasuk satu gol di laga debut kedua Mazzarri bersama Napoli di laga lawan Atalanta (26/11/23).

The Sun

Namun, Kvara yang merupakan seorang winger kiri dengan kaki kanan sebagai kaki terkuatnya sering melakukan cut inside yang membuatnya mudah diprediksi. Ini yang Mazzarri tak suka dan berharap Kvara bisa merubahnya.

“Saya mengatakan kepadanya bahwa jika dia terus melebar, lawan akan melakukan penjagaan ganda kepadanya,” kata Mazzarri seperti dilansir InfoMalangRaya dari Football Italia.

“Kami hanya punya waktu beberapa menit untuk mendiskusikan (soal gaya mainnya), jadi semoga kami memiliki lebih banyak waktu untuk membicarakan beberapa konsep lainnya.”

Walter Mazzarri Ungkap Alasannya Tak Pernah Gunakan 4-3-3

pazio Napoli

Mazzarri dikenal sebagai pelatih yang suka memakai formasi 3 bek khususnya 3-5-2 bahkan jauh sebelum formasi 3 bek semakin populer akhir-akhir ini.

Namun pada laga pertamanya bersama Napoli musim ini, dia memakai 4-3-3 yang mana tak pernah ia gunakan. Dia menjelaskan alasannya

“Satu-satunya alasan saya tidak menggunakan sistem ini sebelumnya adalah karena tim saya tidak memiliki pemain yang cocok untuk itu. Para pemain sangat memperhatikan saat latihan dan ingin belajar sebanyak mungkin,” kata Mazzarri.

“Saya juga tahu sedikit tentang taktik dan para pemain telah melakukannya dengan baik untuk mengambil pelajaran itu dengan cepat.

“Kami bekerja di lini pertahanan, seperti yang saya lihat di beberapa pertandingan terakhir bahwa pertahanan terlalu dalam. Kami lebih ketat, lebih kompak dan sejujurnya saya tidak menyangka konsep-konsep ini bisa dipraktikkan begitu cepat melawan tim super seperti Atalanta.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *