InfoMalangRaya.com– Seorang wanita China korban kasus keracunan pada 1994 yang terpecahkan sampai saat ini telah meninggal dunia dalam usia 50 tahun.
Zhu Ling merupakan mahasiswi jurusan kimia di Universitas Tsinghua, Beijing, ketika dia keracunan zat kimia yang sangat beracun thallium.
Akibatnya keracunan itu dia mengalami kelumpuhan, hampir buta dan menderita kerusakan otak. Dia harus mendapatkan perawatan dan penjagaan 24 jam dari kedua orangtuanya, lansir BBC Ahad (24/12/2023).
Tidak ada yang menjadi tersangka dalam kasus itu. Teman kuliah dan teman kosnya, Sun Wei, sempat diselidiki oleh polisi pada tahun 1997 tetapi tidak ditetapkan sebagai tersangka karena kurangnya bukti.
Sun lewat media sosial kerap menyatakan dirinya tidak bersalah, dan kemudian mengganti namanya.
Pada akhir 1994, Zhu Ling mulai merasakan sakit di bagian perut dan mengalami kerontokan rambut. Fia jatuh koma beberapa bulan kemudian.
Para dokter yang memeriksanya mendiagnosis dia keracunan thallium, logam lembut yang dapat larut di dalam air dan tidak berbau serta tidak berasa.
Berbagai laporan mengklaim Sun memiliki akses ke logam beracun tersebut, tetapi dia menegaskan bahwa dirinya bukanlah satu-satunya mahasiswa yang bisa mendapatkannya.
Keluarga Zhu Ling dan para pendukungnya menuding Sun memiliki motif untuk membunuh, dia iri dengan kecantikan dan talenta musik serta prestasi akademik teman satu kelas dan satu pondokannya itu
Sun membantah ada permusuhan di antara mereka.
Pada tahun 2013 dikirim petisi berisi permintaan supaya aparat Amerika Serikat memeriksa Sun dan agar wanita itu dideportasi dari negeri Paman Sam, di mana dia tinggal kala itu.
Dalam petisi itu disebut bahwa keluarga Sun memiliki koneksi politik kuat dan dia memiliki motif serta akses untuk mendapatkan logam beracun tersebut.
Gedung Putih menanggapi petisi itu dan mengatakan pihaknya menolak untuk mengomentari permintaan tersebut, tetapi mengatakan keracunan yang dialami Zhu Ling merupakan “tragedi”.
“Tidak seorang pemuda pun pantas menderita seperti yang dialaminya, dan kami memahami kepedihan yang dirasakan orang-orang yang dekat dengannya,” bunyi tanggapan dari Gedung Putih tersebut.
Pada 2013, Biro Keamanan Publik Beijing membela investigasi yang telah dilakukannya, menegaskan bahwa kejadian sudah lama berselang dan terlalu sedikit bukti untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka, sehingga membatasi kemampuan mereka untuk membuka kembali kasus tersebut.
Laporan berbagai media di China berspekulasi bahwa Sun dilindungi dari tuntutan hukum karena dia adalah cucu dari Sun Yueqi, seorang pejabat senior China dan kerabat dari seorang bekas wakil wali kota Beijing.
Sun mengatakan kakeknya sudah tiada ketika dia diperiksa oleh polisi.
Pihak kepolisian sendiri pada 2013 membantah bahwa investigasi kasus itu dipengaruhi oleh pihak lain.
Mengingat racun thallium tidak berbau dan tidak berasa, tidak tertutup kemungkinan Zhu Ling terpapar racun itu karena lalai dan ceroboh tanpa disadari saat berada di laboratorium.
Keracunan thallium tidak berefek langsung, tetapi dapat menumpuk di dalam tubuh seiring dengan waktu sehingga akhirnya membahayakan dan fatal. Racun memasuki tubuh lewat kulit, saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Gejalanya beragam mulai dari perasaan lelah, sakit kepala, gangguan penglihatan, kurang atau kehilangan nafsu makan, rasa sakit di badan, rambut rontok, depresi, halusinasi dan psikosis.*