InfoMalangRaya.com—Sebanyak 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM/KKB) tewas dalam operasi militer yang dilaksanakan oleh Satuan Tugas (Satgas) Habema TNI di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, pada Rabu (14/5/2025) dini hari.
Operasi yang diberi nama “Operasi Nemangkawi 2025” ini dilakukan sebagai respons atas serangan terhadap pos TNI dan pembakaran sekolah dasar di wilayah tersebut pada 15 Mei lalu.
Menurut Komandan Operasi, Kolonel Inf Arief Rachman, pertempuran terjadi selama 6 jam mulai dini hari. “Kami menemui perlawanan sengit dari kelompok bersenjata. Dari pemeriksaan di lokasi, teridentifikasi 18 orang tewas dan kami menyita 15 senjata rakitan,” ujarnya kepada Antara.
Operasi ini merupakan bagian dari upaya penindakan terhadap kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.
Operasi dimulai sekitar pukul 04.00 WIT dan berlangsung selama satu jam, menargetkan lima kampung: Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.
Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, operasi dilakukan secara terukur dan profesional dengan mengutamakan keselamatan warga sipil.
Letnan Kolonel Inf Iwan Dwi Prihartono, Kepala Satgas Media Operasi Habema, menjelaskan bahwa operasi ini juga bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan edukasi kepada masyarakat serta mengamankan rencana pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
Tewasnya Daniel Aibon Kogoya
Dalam “Operasi Nemangkawi 2025” juga berhasil menewaskan Daniel Aibon Kogoya, salah satu pentolan OPM di Intan Jaya. Siapakan Daniel Aibon Kogoya?
Ia bersama kelompoknya, ia sering melakukan aksi teror terhadap masyarakat, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, serta penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan.
Kelompok Daniel Aibon Kogoya juga bekerja sama dengan kelompok Undius Kogoya dan Josua Waker, yang juga terlibat dalam berbagai aksi kekerasan di wilayah tersebut.
Kondisi Terkini di Papua
Setelah operasi tersebut, TNI berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk meliputi: 1 pucuk senjata organik AK-47, 1 pucuk senjata rakitan, puluhan butir munisi berbagai kaliber, busur dan anak panah, bendera Bintang Kejora, dan alat komunikasi.
Saat ini wilayah Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dinyatakan telah steril dari keberadaan OPM.
TNI menegaskan bahwa kehadiran mereka di Papua bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok bersenjata.
Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan langkah penting dalam menciptakan rasa aman serta menjamin kelancaran pembangunan dan pelayanan publik di wilayah tersebut.
“Upaya penindakan ini bukan semata aspek keamanan, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap hak-hak dasar warga untuk hidup damai dan sejahtera di tanah kelahirannya,” ujarnya.*