Infomalangraya –
IMR, Pasuruan : Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto menggelar sidak (inspeksi mendadak) banjir di Dusun Kedungringin Tengah, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kamis (8/02/2024) pagi.Tidak sendirian, Andriyanto meninjau kondisi terkini warga terdampak banjir dengan didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi; Camat Beji, Wakapolres Pasuruan, Danramil Beji, Kapolsek Beji serta Kepala Desa Kedungringin, Rizki Wahyuni.Pantauan di lokasi, Andriyanto berjalan kaki menembus genangan air. Ia ingin melihat secara langsung bagaimana kondisi warga terdampak banjir yang hingga kini masih bertahan di rumahnya.Sembari berkeliling ke beberapa lokasi terdampak, Andriyanto membagikan paket sembako untuk warga di sana. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Pasuruan akan terus hadir untuk bisa membantu warga yang menghadapi bencana seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan lainnya. Bantuan bisa diwujudkan mulai dari bantuan yang bersifat kedaruratan seperti nasi bungkus, selimut, makanan kaleng, kids ware, hingga obat-obatan dan bantuan lainnya. “Termasuk ketika ada banyak rumah warga yang rusak karena diterjang angin puting beliung atau terkena longsoran, maka akan kami bantu secara bertahap,” katanya. Dijelaskan Andriyanto, banjir tahunan yang terjadi di wilayah barat. Khususnya di Kedungringin dan Kedungboto disebabkan oleh meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Wrati yang tak mampu menampung limpahan air dari wilayah atas.”Kalau dari hulu hujannya sangat deras dan air laut sedang pasang, maka akhirnya sungai wrati tidak bisa menampungnya hingga meluap dan masuk ke pemukiman warga,” jelasnya. Dengan fakta tersebut, Andriyanto menegaskan bahwa Pemda terus berupaya dengan melakukan normalisasi sungai wrati dan membersihkan eceng gondok yang disinyalir menjadi salah satu penyebab banjir.”Normalisasi terus dilakukan dan kami juga mengajak warga untuk bisa bergotong royong membersihkan eceng gondok yang juga berpotensi menjadi salah satu penyebab banjir di Gempol,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Desa Kedungringin, Rizki Wahyuni menjelaskan, setiap musim penghujan Desa Kedungringin selalu menjadi langganan banjir. Hal itu disebabkan meluapnya sungai wrati karena tidak bisa menahan derasnya debit air.Rizky berharap kepada pemerintah daerah maupun provinsi untuk segera menormalisasi sungai wrati.”Perlu di normalisasi karena sungai semakin dangkal, apalagi banyak sekali eceng gondok sehingga menghambat aliran sungai,” kata Rizki.Seperti diketahui, BPBD Kabupaten Pasuruan mencatat setidaknya masih ada 2240 rumah warga yang kebanjiran. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1960 rumah warga Desa Kedungringin yang kebanjiran. Dan sisanya rumah-rumah warga di Desa Kedungboto, Gempol dan Kejapanan. Ketinggian air bisa mencapai 70-80 sentimeter. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir kali ini.