InfoMalangRaya.com– Angkatan darat Amerika Serikat US Army berencana untuk menempatkan sebuah peluncur misil jarak menengah di kawasan Asia-Pasifik pada akhir tahun ini yang dimaksudkan untuk menimbulkan efek gentar bagi China.
“Saya tidak akan membahas sistem apa dan saya tidak akan mengatakan di mana dan kapan,” kata Jenderal Charles Flynn, jenderal pemimpin pasukan tentara angkatan darat AS di Asia Pasifik, kepada Asahi Shimbun dan sejumlah media lain di Kedutaan AS di Tokyo pada hari Rabu (3/4/2024).
“Saya hanya mengatakan bahwa akan ada [misil] berkemampuan tembak presisi jarak menengah yang akan ditempatkan di kawasan tersebut.”
Apabila US Army mengerahkan misil jarak menengah yang ditembakkan dari darat, maka itu akan menjadi yang pertama sejak Washington dan Moscow menyudahi Range Nuclear Forces (INF) Treaty pada 1987.
Flynn tidak menyebutkan nama sistem peluncur misil yang akan didatangkan ke Asia-Pasifik, tetapi diduga US Army akan mengerahkan Typhon.
Sistem Typhon memiliki kemampuan untuk menembakkan misil penjelajah Tomahawk yang memiliki jaraak jangkauan lebih dari 1.600 kilometer dan misil penangkal baru SM-6.
Jepang termasuk negara yang kemungkinan akan menjadi lokasi penempatan misil tersebut. Namun, tampaknya misil akan menjadikan Guam sebagai pangkalannya dan untuk sementara waktu akan dipindahkan ke Jepang untuk keperluan latihan, menurut sebuah sumber pemerintah AS.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
INF Treaty melarang Amerika Serikat dan Rusia memiliki rudal penjelajah dan balistik yang diluncurkan dari darat jarak menengah dengan daya jangkau antara 500 dan 5.500 kilometer.
Setelah perjanjian itu kadaluarsa pada 2019, US Army dan US Marine Corps mengerahkan misil jarak menengah secara besar-besaran.*