InfoMalangRaya.com– Amerika Serikat mengatakan pihaknya melancarkan serangan atas tiga fasilitas di Iraq yang dipergunakan oleh kelompok bersenjata yang mendapatkan dukungan dari Iran.
Menteri Pertahanan AS Llyod Austin mengatakan militer AS melancarkan serangan “proporsional” terhadap milisi “Kataib Hezbollah dan kelompok-kelompok bersenjata lain yang terafiliasi dengan Iran”. Serangan dilakukan pada hari Selasa (23/1/2024) pada pukul 21:15 GMT atau pukul 00:15 waktunya setempat.
Kataib Hezbollah merupakan milisi Syiah Iraq yang memiliki kekuatan besar dan mendapatkan dukungan persenjataan dan finansial dari Iran.
Milisi tersebut diyakini terkait erat dengan Quds Force, sayap Garda Revolusi Iran yang beroperasi di luar wilayah Iran.
Sejak 2009, Washington mencap kelompok itu sebagai teroris, menudingnya melakukan serangan terhadap pasukan AS yang berada di Iraq dan Suriah untuk kepentingan Iran, serta mengancam perdamaian dan stabilitas keamanan di Iraq.
Usai melancarkan serangan paling akhir atas Kataib Hezbollah, pusat komando pasukan AS CENTCOM dalam sebuah pernyataan terpisah mengatakan serangan itu menarget markas-markas Kataib Hezbollah, gudang, lokasi latihan untuk mengasah kemampuan roket, mis dan serangan drone satu arah mereka.
Austin mengatakan serangan tersebut merupakan balasan atas serangan yang dilancarkan terhadap pasukan AS dan sekutu-sekutunya di Iraq dan Suriah.
Namun, serangan AS itu dikecam oleh penasihat keamanan nasional Iraq Qassem al-Aaraji, yang menyebut tindakan AS itu melanggar kedaulatan Iraq dan justru memperkeruh situasi serta tidak menciptakan ketenangan di kawasan itu.
Qassem al-Aaraji lewat platform X mengatakan, “AS seharusnya berupaya untuk menghentikan serangan Israel di Gaza” dan bukannya malah menarget dan membom apa yang menjadi bagian dari kedaulatan Iraq. Dia merujuk aliansi kelompok paramiliter dukungan Iran, Hashed al-Shaabi, yang sekarang menjadi bagian dari pasukan reguler militer Iraq.
Pekan lalu, sejumlah personel militer AS terluka akibat serangan misil atas sebuah pangkalan udara AS Al-Asad yang berada di bagian barat Iraq, lansir BBC Rabu (24/1/2024).
Pejabat-pejabat AS mengatakan tentara yang menjadi korban dalam serangan itu menjalani pemeriksaan trauma luka pada bagian otak.
CENTCOM mengatakan milisi dukungan Iran melancarkan serangan atas pangkalan udara Al-Asad dengan rudal-rudal balistik dan roket-roket. Milisi yang menyebut dirinya sebagai kelompok Islamic Resistance in Iraq mengklaim sebagai pelaku serangan tersebut.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Kelompok tersebut muncul pada akhir 2023 dan terdiri dari beberapa kelompok bersenjata terafiliasi dengan Iran yang beroperasi di wilayah Iraq. Kelompok tersebut juga mengklaim sebagai pelaku sejumlah serangan terhadap pasukan AS kurun beberapa pekan terakhir.
Serangan terhadap pangkalan udara Al-Asad pada 20 Januari dilakukan setelah pasukan AS melancarkan serangan drone di Baghdad pada awal bulan ini, di mana seorang tokoh milisi pro-Iran terbunuh.
Pasukan Amerika Serikat di Iraq dan Suriah kerap mendapatkan serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata lokal sejak Zionis Israel melancarkan invasi ke Gaza bulan Oktober tahun lalu.*