InfoMalangRaya – Merokok setelah makan adalah kebiasaan yang banyak dilakukan oleh sebagian orang. Bagi mereka, kegiatan ini memberikan rasa nyaman atau kepuasan tersendiri. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan merokok setelah makan bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama pada proses pencernaan? Menurut dr. Dion Haryadi, seorang Dokter Umum sekaligus Certified Nutrition & Health Coach merokok setelah makan sangat tidak dianjurkan. “Ketika kita baru selesai makan, sistem pencernaan sedang dalam fase paling aktif untuk memproses makanan yang masuk. Jika pada saat itu kamu merokok, maka nikotin dari rokok akan lebih mudah terserap oleh tubuh,” ujarnya.
Baca Juga :
Menghitung Kekuatan Tiga Bakal Pasangan Calon Wali Kota Malang
Hal ini terjadi karena setelah makan, peredaran darah meningkat, termasuk di area sistem pencernaan, yang membuat nikotin lebih cepat diserap. Nikotin adalah zat adiktif dalam rokok yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Ketika nikotin terserap lebih banyak dan cepat setelah makan, hal ini dapat mengganggu proses penyerapan nutrisi dari makanan. “Ada penelitian yang menunjukkan bahwa tubuh perokok lebih sulit menyerap zat gizi dari makanan dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok,” kata dr. Dion. “Dengan kata lain, merokok setelah makan bisa membuat nutrisi yang seharusnya diserap tubuh tidak dapat dimanfaatkan secara optimal,” tambahnya. Lebih lanjut, dr. Dion menegaskan pentingnya untuk tidak merokok sama sekali. Namun, bagi mereka yang masih merokok atau sedang dalam proses mengurangi kebiasaan tersebut, dr. Dion memberikan saran untuk menghindari merokok setelah makan. “Kalau belum bisa berhenti, setidaknya hindari merokok setelah makan karena pada saat itu tubuh sangat membutuhkan waktu untuk mencerna dan menyerap nutrisi secara efektif,” tambahnya.
Baca Juga :
Salat di Akhir Waktu Bagaimana Hukumnya? Buya Yahya Ingatkan Hal ini
Selain mengganggu sistem pencernaan, merokok setelah makan juga berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, terutama jika dilakukan di tempat umum atau di dekat keluarga. Banyak orang yang sering merokok di tempat makan, tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan bagi orang lain di sekitarnya, terutama anak-anak dan bayi. “Sering banget saya lihat di tempat makan, ada bapak yang merokok habis makan bersama keluarganya. Di sana masih ada anak kecil, bahkan bayi. Kasihan banget kalau asap rokok itu terhirup oleh mereka,” ceritanya. Asap rokok mengandung banyak zat berbahaya, termasuk karbon monoksida, tar, dan nikotin, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan orang lain, terutama mereka yang rentan seperti anak-anak dan bayi. Paparan asap rokok, terutama dalam ruang tertutup atau area yang padat, dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, asma, dan masalah kesehatan lainnya pada anak-anak. Oleh karena itu, dr. Dion mengingatkan para perokok agar lebih bijak dalam memilih tempat untuk merokok. Jika merokok setelah makan masih sulit untuk dihindari, sebaiknya cari tempat yang tidak mengganggu orang lain, terutama anak-anak. “Jangan sampai kebiasaan merokok setelah makan bukan hanya membahayakan kesehatan kamu, tetapi juga orang-orang terdekat kamu,” pesan dr. Dion.