InfoMalangRaya –
IMR, Jakarta: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan akan selalu berada di pasar guna menjaga stabilisasi nilai tukar Rupiah. Penjagaan terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah kini menjadi sangat penting di tengah eskalasi konflik global akhir-akhir ini. “BI selalu berada di pasar dan kami akan pastikan stabilisasi nilai tukar akan terjaga. Kita terus melakukan intervensi baik di spot maupun Non Delivery Forward (NFD),” ujar Perry kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (16/4/2024). Menurut Perry, BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah selaku pemangku fiskal. Tujuannya untuk menjaga stabilisasi moneter dan fiskal. “Kami pastikan kami berada di pasar untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi. Tapi nanti mungkin ada arahan (dari presiden),” ucap Perry lebih lanjut. Diketahui, Bank Indonesia (BI) sebelumnya melakukan sejumlah langkah penting untuk menjaga kestabilan Rupiah usai libur Lebaran. Selain itu juga di tengah memanasnya konflik Timur Tengah dan dinamika perkembangan perekonomian Amerika Serikat. “Selama libur Lebaran, pasar non deliverable forward IDR di offshore juga sudah tembus di atas Rp16.000. Atau sudah di sekitar Rp16.000 sehingga rupiah dibuka sekitar angka tersebut,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto, dikutip dari Antara.Adapun langkah-langkah yang dilakukan BI untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah yaitu dengan menjaga keseimbangan supply-demand. Yang dimaksud yaitu valuta asing di pasar, melalui triple intervention khususnya di spot dan domestic non-deliverable forward (DNDF).
Leave a Comment
Leave a Comment