Infomalangraya.com –
Ledakan di sebuah kafe St Petersburg membunuh Vladlen Tatarsky, seorang blogger berpengaruh dengan 560.000 pengikut di Telegram, kata kantor berita Rusia.
Blogger militer terkenal Rusia Vladlen Tatarsky telah tewas dalam ledakan di sebuah kafe di St Petersburg, menurut kantor berita Rusia, mengutip sumber yang mengatakan bahwa itu disebabkan oleh alat peledak.
Tatarsky, yang nama aslinya adalah Maxim Fomin, memiliki lebih dari 560.000 pengikut di Telegram dan merupakan salah satu blogger militer paling berpengaruh yang sering memberikan komentar kritis tentang perang Rusia di Ukraina.
Dia termasuk di antara ratusan peserta pada upacara mewah Kremlin September lalu untuk memproklamirkan aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki, sebuah langkah yang oleh sebagian besar negara di PBB dikutuk sebagai tindakan ilegal.
Sebuah situs web St Petersburg mengatakan ledakan itu terjadi di sebuah kafe yang pernah menjadi milik Yevgeny Prigozhin, pendiri tentara swasta Wagner yang berjuang untuk Rusia di Ukraina.
Kantor berita RIA mengatakan enam orang lainnya terluka dalam ledakan itu. Tidak ada indikasi siapa yang bertanggung jawab.
Kantor berita Interfax mengutip pernyataan kementerian dalam negeri: “Satu orang tewas dalam insiden itu. Dia adalah koresponden militer Vladlen Tatarsky. Enam belas orang terluka.”
Jika Tatarsky sengaja menjadi sasaran, itu akan menjadi pembunuhan kedua di tanah Rusia terhadap sosok yang terkait dengan perang di Ukraina.
Dinas Keamanan Federal Rusia menuduh dinas rahasia Ukraina Agustus lalu membunuh Darya Dugina, putri seorang ultra-nasionalis, dalam serangan bom mobil di dekat Moskow yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut “jahat”. Ukraina membantah terlibat.