Buah Apel Didominasi  dari Luar Kota Batu

MALANG RAYA209 Dilihat

Infomalangraya – BATU – Buah apel yang beredar di Kota Batu ternyata kebanyakan dari luar dari luar kota. Seperti Nongkojajar Pasuruan, Poncokusumo hingga Pujon Kabupaten Malang.
 
Salah satu pedagang apel, Dewi Erna Wati mengatakan, apel dagangannya sekitar 40 persen yang berasal dari Kota Batu. “Sekitar 60 persen yang berasal dari daerah lain,” katanya. Dia memperoleh apel dari luar kota berasal dari pemasok-pemasok lain. “Kalau saya kan cuma nerima,” ujarnya.

 
Ia mengatakan jika hal itu terjadi kemungkinan karena memang produksi apel di Kota Batu sudah jauh menurun. “Kan tinggal sedikit di Desa Tulungrejo sama Djunggo, padahal dulu di Desa Bumiaji juga banyak,” tuturnya. Untuk kualitas dan rasa menurutnya tidak terlalu berbeda. Untuk jenis apel anna dan manalagi ia masih lebih memilih dari Kota  Batu. Ada sekitar tiga jenis yang umum di pasaran, yakni anna, manalagi dan rome beauty.
 
Meskipun didominasi oleh apel dari luar Batu ia mengatakan jika apel-apel itu muaranya tetap di Pasar Apel Kota Batu. “Meskipun di sana produksinya, karena di sini satu-satunya pasar apel dan pembeli datang dari berbagai kota, pengecer yang ada di jalan juga belinya secara grosir di sini,” terangnya.
 
Pedagang lainnya, Lusiana, membenarkan jika memang kebanyakan apel yang beredar di pasar  berasal dari daerah lain. “Mungkin sekitar 60-70 persen apel milik saya yang berasal dari luar kota,” ungkapnya. Untuk jenis apel anna ia juga mengaku masih memilih dari daerah Kota Batu.
 
Menurutnya saat ini dalam berjualan buah apel tak semudah dahulu. “Karena banyak barang dan peminat cenderung menurun,” katanya. Padahal dulu banyak pedagang yang berasal dari luar kota yang berdatangan ke Pasar Apel. Dalam sehari, jika ramai ia bisa menjual sekitar satu sampai dua ton. “Kan grosir, kalau harga apel itu naik turun, seperti  cabai, kalau pas permintaan banyak ya mahal kalau sepi ya murah. Untuk harga grosir kalau normal sekitar Rp 25 ribu per kilogram, itu yang grade A1 yang besar dan paling bagus,” terangnya.
 
Sementara itu, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu Nurbianto Puji mengatakan jika Kota Batu masih jadi produsen apel yang terbaik di kawasan beriklim tropis. “Namun karena permintaan pasar melebihi dari angka produksi, maka pedagang di Batu juga mengambil produk dari daerah sekitar,” ujarnya Pada Rabu (24/5).
 
Hal ini dinilai wajar, mengingat Batu memang lebih memiliki reputasi dalam menghasilkan dan menjual apel terbaik. “Ini lho yang disebut dengan temu kenali produk unggulan daerah, terbukti produk unggulan daerah lain bisa dijual melalui Kota Batu, karena memang reputasi Kota Batu,” tuturnya. (iza/lid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *