Dalih Hedwiges Maduro Ingkari Filosofi Ajax

OLAHRAGA334 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Hedwiges Maduro jadi menuai kritik pedas setelah AFC Ajax takluk 0-2 dari Brighton & Hove Albion di Liga Europa, Kamis (27/10/2023) dini hari WIB. Dia dinilai mengingkari filosofi Ajax. Salah satunya dengan mengubah formasi jadi 4-4-2 saat bertahan. Formasi itu dianggap terkutuk.

Mengenai hal itu, Maduro punya alasan tersendiri. Dia mengaku tak mau bunuh diri dan memakai strategi itu karena sesuai dengan karakter lawan yang dihadapi Ajax. Menurut dia, bermain terbuka tak ubahnya bunuh diri karena hal itulah yang diinginkan Roberto De Zerbi, manajer Brighton.

Getty Images

“Agak goyah, bertahan dengan 4-4-2. Itu memang yang harus dilakukan melawan Brighton yang bermain dengan double six. kami ingin menutup jalur umpan dan kedua poros mereka,” urai Hedwiges Maduro kepada ESPN seperti dikutip InfoMalangRaya dari Voetbal Primeur.

Dia menambahkan, “Kami ingin memaksa mereka ke sisi. Sebelum ini, kami tak pernah melakukan hal itu. Kami bermain dengan lebih sering mengumpan ke belakang meskipun ada peluang untuk menyerang. Dalam hal itu, kami memang tidak cukup baik.”

Hedwiges Maduro Sebut Dua Raksasa Inggris

Lebih jauh, Hedwiges Maduro meunjukkan satu bukti. Setelah tertinggal 0-1, AFC Ajax bermain lebih terbuka. Namun, situasi justru tidak lantas memihak mereka. Sebaliknya, Brighton & Hove Albion justru makin berbahaya. “Justru itulah yang mereka inginkan,” ucap dia.

Pria yang didapuk sebagai pelatih karetaker setelah Maurice Steijn itu didepak lantas menyinggung Manchester City dan Liverpool, dua raksasa Inggris. Menurut dia, kedua klub itu pun tak gegabah dengan main sangat terbuka ketika melawan The Seagulls.

Getty Images

“Kami juga melihat laga-laga lain. Hampir tak ada tim yang menekan Brighton. Tidak juga Manchester City dan Liverpool. Memberikan banyak tekanan melawan Brighton justru hanya akan membuat segalanya jadi tambah sulit,” kata Maduro lagi.

Maduro pun lantas menegaskan, bermain lebih bertahan yang dinilai mengingkari filosofi Ajax tak akan terus dipakainya. Secara khusus, dia menyebut laga berikut melawan PSV Eindhoven di Eredivisie. “Melawan PSV, kami akan melakukan hal yang berbeda,” ujar pria berumur 38 tahun tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *